Menurut laporan 'Prospek Populasi Dunia 2022' PBB yang dirilis hari ini, populasi global bisa mencapai delapan miliar pada pertengahan November 2022.
Laporan PBB memproyeksikan bahwa populasi dunia akan meningkat menjadi sekitar 8.5 miliar pada tahun 2030, menjadi 9.7 miliar pada tahun 2050 dan menjadi 10.4 miliar pada tahun 2100.
Populasi global meningkat karena penurunan angka kematian, dengan harapan hidup global mencapai 72.8 tahun pada 2019, yang hampir sembilan tahun lebih lama daripada tahun 1990, meskipun laju pertumbuhan secara bertahap melambat sekarang, kata penelitian PBB.
Populasi akan meningkat secara tidak merata di seluruh dunia, UN proyek ahli, dengan India menyalip Cina sebagai negara terpadat di dunia pada tahun 2023 dan bersama dengan Republik Demokratik Kongo, Mesir, Ethiopia, Nigeria, Pakistan, Filipina dan Tanzania menyumbang lebih dari setengah dari pertumbuhan yang diantisipasi.
Menurut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, tonggak delapan miliar itu “adalah pengingat tanggung jawab kita bersama untuk merawat planet kita.”
Dunia masih diganggu oleh ketidaksetaraan gender yang luas dan serangan terhadap hak-hak perempuan dan pandemi global COVID-19, krisis iklim, perang dan bencana kemanusiaan telah menunjukkan bahwa dunia “dalam bahaya,” tambah Guterres.
“Mencapai populasi global delapan miliar adalah tengara numerik, tetapi fokus kami harus selalu pada orang-orang,” kata Sekretaris Jenderal PBB.
APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI PASAL INI:
- The population will be increasing unequally across the world, UN experts project, with India overtaking China as the world’s most populous country in 2023 and along with Democratic Republic of the Congo, Egypt, Ethiopia, Nigeria, Pakistan, the Philippines and Tanzania accounting for more than a half of the anticipated growth.
- The world is still plagued by vast gender inequality and assaults on women's rights and the global COVID-19 pandemic, the climate crisis, wars and humanitarian disasters had shown that the world is “in peril,” Guterres added.
- “Mencapai populasi global delapan miliar adalah tengara numerik, tetapi fokus kami harus selalu pada orang-orang,” kata Sekretaris Jenderal PBB.