A Plastic Ocean Arch baru-baru ini didirikan di Victoria, Seychelles, untuk memamerkan realitas pahit pencemaran laut.
Grafik Proyek Laut Seychelles, sebuah organisasi non-pemerintah (LSM) yang didirikan pada November 2016, telah secara aktif meningkatkan kesadaran akan polusi plastik dengan mengadakan pembersihan pantai secara rutin di sekitar pantai Seychelles.
Sebanyak 10.56 ton sampah baru-baru ini dikumpulkan dari ekspedisi oleh tim ke 8 Pulau Terluar Seychelles, beberapa di antaranya digunakan untuk membuat lengkungan.
Karya seni ini tentu saja menampilkan implikasi dari mengatasi sampah laut dan memberikan wawasan tentang bagaimana rasanya makhluk laut memiliki habitat alami yang diambil alih oleh plastik. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih sadar tentang konsumsi plastik mereka, dan beralih dari barang-barang plastik sekali pakai ke alternatif yang dapat digunakan kembali.
Alain St. Ange, mantan Menteri Pariwisata pulau itu dan sekarang Pemimpin partai politik "One Seychelles", meluangkan waktu untuk melihat Plastic Ocean Arch dan mengatakan dia ingin mengulangi sentimen yang dibuat bahwa:
“Pada tahun 2020, kami terus mencap Seychelles sebagai destinasi dengan gambar yang sempurna, tetapi lebih banyak dari kita yang perlu menenggelamkan kepala untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Kita harus mendengarkan ilmuwan lokal kita yang tangisannya tidak didengar. Kita harus secara aktif memilih untuk meminimalkan kontribusi kita pada masalah global dan untuk memaksimalkan upaya nasional untuk memerangi polusi sebelum terlambat bagi kehidupan laut kita yang rentan. ”
Seychelles adalah negara kepulauan yang terdiri dari 115 pulau di Samudera Hindia, di lepas Afrika Timur. Ini adalah rumah bagi banyak pantai, terumbu karang, dan cagar alam, serta hewan langka seperti kura-kura Aldabra raksasa.