Orang Cina dilarang menggunakan Airbus A400M di Singapore Airshow

Orang Cina dilarang menggunakan Airbus A400M di Singapore Airshow
Orang Cina dilarang menggunakan Airbus A400M di Singapore Airshow
Ditulis oleh Harry Johnson

Personel militer mencegah beberapa tamu Tiongkok menaiki pesawat angkatan udara Jerman selama Hari Publik pertunjukan udara tersebut.

Raksasa kedirgantaraan Eropa Airbus, telah secara terbuka meminta maaf, menyusul laporan bahwa pengunjung dari Tiongkok dan Rusia dilarang menaiki pesawat angkut militer Luftwaffe Airbus A400M selama serangan tersebut. Singapore Airshow 2024.

Personel militer mencegah beberapa tamu Tiongkok untuk menaiki pesawat angkatan udara Jerman selama Hari Publik pertunjukan udara tersebut, demikian dugaan berbagai keluhan di media sosial.

Seorang pengunjung acara asal Tiongkok membagikan video di mana wanita di pintu masuk A400M meminta untuk memverifikasi kewarganegaraannya karena itu adalah pesawat Jerman. Ia menyebutkan, warga negara Tiongkok dan Rusia dilarang menaiki pesawat tersebut. Peserta juga mencatat personel Jerman yang diduga mengejarnya setelah mengetahui bahwa dia adalah orang Tiongkok.

Yang kedua mengklaim bahwa orang Jerman telah menyerangnya secara fisik, sehingga dia mengajukan keluhan resmi kepada penyelenggara pertunjukan udara, dengan alasan “diskriminasi terhadap orang Tiongkok.” Pengunjung Tiongkok dilaporkan diizinkan menaiki pesawat militer negara lain.

Airbus mengeluarkan pernyataan yang mengakui bahwa ada kekhawatiran yang diajukan oleh pengunjung mengenai akses ke pesawat mereka. Mereka segera berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pelanggan dan tim Airbus mereka di pameran untuk memastikan bahwa pesawat dapat diakses oleh semua pengunjung selama acara berlangsung.

Airbus menekankan komitmennya untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan industri penerbangan Tiongkok dan berupaya membangun saluran komunikasi antara Tiongkok dan Eropa.

Airbus telah mendapatkan porsi yang lebih besar dalam industri pesawat penumpang belakangan ini, terutama karena Boeing, pesaingnya dari Amerika, menghadapi serangkaian masalah manufaktur yang berpotensi menimbulkan bahaya. Boeing 737 MAX 8 mengalami kerusakan komputer, yang menyebabkan kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia selama tahun 2018 dan 2019. Akibatnya, banyak pesawat komersial tidak dapat digunakan selama hampir dua tahun. Model penggantinya, 737 MAX 9, juga menghadapi pembatasan larangan terbang dan produksi dari otoritas AS menyusul insiden di mana sebuah penerbangan Alaska Airlines mengalami ledakan dalam penerbangan bulan lalu.

Brussels dan Washington telah lama mengeluhkan dugaan pencurian dan pengawasan teknologi militer Barat oleh Beijing. AS telah menekan negara-negara Inggris dan Uni Eropa untuk melarang Huawei menggunakan infrastruktur 5G mereka, agar peralatan perusahaan tersebut tidak menyertakan pintu belakang (backdoor) yang memberikan data sensitif Barat kepada pemerintah Tiongkok. Hingga saat ini, belum ada bukti dugaan kemampuan tersebut yang dipublikasikan.

Uni Eropa dan Amerika Serikat secara konsisten menyatakan keprihatinannya mengenai maraknya pencurian dan peniruan teknologi militer Barat oleh Beijing. AS juga telah mendesak Inggris dan negara-negara UE untuk melarang Huawei terlibat dalam infrastruktur 5G mereka, karena khawatir peralatan perusahaan Tiongkok tersebut mungkin berisi titik akses tersembunyi yang memungkinkan pemerintah Tiongkok mencuri data sensitif Barat.

Berlangganan
Beritahu
tamu
0 komentar
Terbaru
sulung
Masukan Inline
Lihat semua komentar
0
Akan menyukai pikiran Anda, silakan komentar.x
Bagikan ke...