Bagaimana dan ke mana orang India akan melakukan perjalanan setelah COVID-19?

indian20food.dll
indian20food.dll
Ditulis oleh Juergen T Steinmetz

Sebuah survei India oleh operator tur mencerminkan perilaku konsumen utama dan tren perjalanan. Sebuah survei di India mencakup: 2500 konsumen di seluruh metro India dan kota Tier 1 & 2 (termasuk Mumbai, Delhi, Bengaluru, Chennai, Kolkata, Hyderabad, Pune, Lucknow, Guwahati, Jamnagar, Surat, Vizag, Indore, Jaipur, dll.), mencakup 4 kelompok usia: di bawah 30 tahun, 31-44 tahun, 45-59 tahun, dan 60 tahun ke atas; 76% berada di segmen usia 28-55.

Perjalanan diatur ke rebound - Orang India akan melanjutkan Perjalanan: 14% responden mengindikasikan bahwa mereka kemungkinan besar akan bepergian pada tahun 2020 setelah pembatasan dicabut. Sementara 45% responden berencana untuk menunda liburan mereka hingga 2021, 41% ragu-ragu. Musim perayaan lebih disukai pada tahun 2020: November (29%) atau Desember (50%).

Pengemudi Perjalanan Utama: 72% responden lebih memilih merek terkenal selama perjalanan mereka - termasuk operator tur, jaringan hotel, dll. Kesehatan & Keselamatan menempati peringkat sebagai perhatian utama bagi 75% responden; dengan 35% bersedia meningkatkan pengeluaran mereka untuk memastikan hal yang sama.

Pariwisata Domestik akan menjadi pusat perhatian: Hari libur domestik menjadi pilihan pertama 64% responden. Destinasi yang dipilih adalah Ladakh (20%), Goa (17%), Timur Laut (15%), Kerala (11%); Himachal Pradesh dan Kashmir mengikuti dengan cermat; Bhutan (17%) di anak benua India. Tujuan dengan jarak yang dapat dikendarai juga disukai, termasuk Coorg, Ooty, Mussoorie, Shimla, Amritsar, Munnar, dll.

36% responden menunjukkan preferensi untuk hari libur internasional. Destinasi jarak pendek (Thailand, Singapura, Malaysia, Dubai, Abu Dhabi) menunjukkan minat yang kuat (41%). Destinasi jarak jauh yang secara tradisional menyaksikan permintaan di Kuartal 4 juga ditampilkan, seperti Australia & Selandia Baru (20%); Amerika Serikat (16%). Yang patut diperhatikan adalah permintaan yang signifikan untuk Eropa sebesar 38%; tujuan favorit termasuk Swiss, Prancis, Jerman, Inggris, Republik Ceko.

Ukuran Grup: Responden menunjukkan preferensi yang nyata untuk bepergian dalam kelompok yang lebih kecil - terutama karena kesehatan / kebersihan. 63% responden cenderung bepergian sendiri, dengan keluarga dekat / besar atau teman / kolega; 25% responden lebih suka bepergian dalam kelompok kecil yang terdiri dari di bawah 20 orang, dan 12% memilih ukuran kelompok sekitar 35+.

Durasi Liburan: 86% responden memilih durasi liburan antara 4-11 hari (51% memilih 4-7 hari, 35% memilih 8-11 hari); 14% memilih liburan lebih dari 12 hari.

 Sebuah pergeseran dalam Pola Belanja Liburan - Liburan yang Berpusat pada Nilai / Ramah Kantong: 67% responden menyatakan bahwa mereka akan membelanjakan kurang dari Rs. 1 lakh per orang pada liburan berikutnya, sementara 11% mengatakan bahwa mereka akan membelanjakan hingga Rs. 2 lakh per orang.

Saluran Pemesanan: Konsumen terus menunjukkan minat pada sentuhan pribadi / jaminan untuk pengalaman pemesanan perjalanan mereka - dengan 58% memilih untuk membeli liburan melalui gerai ritel atau layanan rumah (38% ritel dan 20% kunjungan rumah). Ini diikuti oleh 40% memilih saluran online (Situs web / Aplikasi) dan 12% menyatakan preferensi untuk obrolan video. 

APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI PASAL INI:

  • Konsumen terus menyatakan minatnya terhadap sentuhan/kepastian pribadi terhadap pengalaman pemesanan perjalanan mereka – dengan 58% memilih membeli liburan melalui gerai ritel atau layanan rumah (38% ritel dan 20% kunjungan rumah).
  • 25% responden lebih memilih bepergian dalam kelompok kecil yang terdiri dari kurang dari 20 orang dan 12% memilih jumlah kelompok sekitar 35+ orang.
  • Liburan domestik menjadi pilihan pertama 64% responden.

<

Tentang Penulis

Juergen T Steinmetz

Juergen Thomas Steinmetz terus bekerja di industri perjalanan dan pariwisata sejak remaja di Jerman (1977).
Dia menemukan eTurboNews pada tahun 1999 sebagai buletin online pertama untuk industri pariwisata perjalanan global.

Bagikan ke...