Tindakan keras China untuk peringatan Tibet: Dalai Lama

BYLAKUPPE, India - Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, Selasa memperingatkan tentang tindakan keras China di Tibet menjelang peringatan 50 tahun yang sangat sensitif dari pemberontakan yang gagal melawan B bulan depan.

BYLAKUPPE, India - Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, Selasa memperingatkan tentang tindakan keras China di Tibet menjelang peringatan 50 tahun yang sangat sensitif dari pemberontakan yang gagal melawan Beijing bulan depan.

Peringatan itu datang ketika China dilaporkan menutup Tibet untuk turis asing dan memperketat keamanan di wilayah Himalaya.

"Kampanye mogok-keras telah diluncurkan kembali di Tibet dan ada kehadiran besar pasukan keamanan dan militer bersenjata ... di seluruh Tibet," kata Dalai Lama dalam pesannya pada malam Tahun Baru Tibet, Rabu.

“Secara khusus, pembatasan khusus telah diberlakukan di biara-biara… dan pembatasan telah diberlakukan pada kunjungan wisatawan asing,” katanya di kota selatan India, rumah bagi ribuan orang Tibet yang diasingkan.

Lebih dari 200 warga Tibet tewas Maret lalu dalam tindakan keras China terhadap protes yang bertepatan dengan peringatan 49 tahun pemberontakan 10 Maret 1959 yang gagal melawan Beijing, menurut pemerintah pengasingan Tibet di India.

Beijing menyangkal ini, tetapi telah melaporkan bahwa polisi membunuh satu "pemberontak", dan menyalahkan "perusuh" atas 21 kematian.

Tindakan China baru-baru ini menyarankan pihaknya berencana untuk "menundukkan orang-orang Tibet pada tingkat kekejaman dan pelecehan sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan dapat mentolerir dan dengan demikian dipaksa untuk memprotes," kata Dalai Lama.

"Ketika ini terjadi, pihak berwenang kemudian dapat melakukan tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tak terbayangkan," tambahnya.

“Oleh karena itu, saya ingin mengajukan permohonan yang kuat kepada orang-orang Tibet untuk melatih kesabaran dan tidak menyerah pada provokasi ini sehingga kehidupan berharga banyak orang Tibet tidak sia-sia.”

Dalai Lama telah tinggal di India sejak melarikan diri dari tanah airnya setelah pemberontakan tahun 1959 yang gagal.

Peringatannya datang ketika agen tur dan orang industri lainnya mengatakan China telah menutup Tibet untuk turis asing menjelang peringatan tersebut.

"Pihak berwenang meminta agen perjalanan untuk menghentikan pengorganisasian orang asing yang datang ke Tibet untuk perjalanan wisata hingga 1 April," kata seorang karyawan di agen perjalanan yang dikelola pemerintah di Lhasa, yang tidak dapat disebutkan namanya karena takut akan pembalasan, kepada AFP.

Sebuah hotel di ibu kota Tibet dan tiga agen perjalanan di kota Chengdu di China barat daya yang biasanya mengatur perjalanan ke Tibet juga membenarkan larangan bagi orang asing.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...