Arab Saudi dan Tiongkok Tandatangani MOU Pendukung Kebudayaan dan Pariwisata

Saudi dan Tiongkok
gambar milik STN
Ditulis oleh Linda Hohnholz

Dalam kunjungan resmi ke Tiongkok, Menteri Kebudayaan Saudi Pangeran Bader bin Abdullah bin Farhan Al-Saud, dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Rakyat Tiongkok, Sun Yeli, menandatangani nota kesepahaman di Beijing untuk meningkatkan kerja sama budaya.

Hal ini akan mempererat hubungan istimewa kedua negara. Perjanjian ini bertujuan untuk memperdalam kolaborasi di berbagai sektor kebudayaan, termasuk museum, warisan budaya, seni pertunjukan, seni visual, kerajinan tradisional, dan entitas budaya Tiongkok.

MOU tersebut menguraikan kerangka kerja sama yang komprehensif, menekankan pertukaran pengalaman, kebijakan, dan program untuk meningkatkan saling pengertian dan penghargaan. Kedua belah pihak berkomitmen untuk memfasilitasi pertukaran budaya, berpartisipasi dalam festival dan acara bersama, dan berkolaborasi dalam program residensi seniman untuk mendorong pertukaran kreatif dan melestarikan keanekaragaman budaya.

Kedua negara memperkaya lanskap budaya dan memperkuat ikatan budaya dengan bekerja sama di berbagai bidang seperti melestarikan warisan budaya dan memajukan inovasi seni.

MOU tersebut juga menekankan kerja sama dalam industri budaya digital, mendorong dialog, pertukaran pengetahuan berdasarkan pengalaman, dan kolaborasi antar institusi dan profesional dari kedua negara. Selain itu, langkah-langkah untuk mencegah impor, ekspor, dan perdagangan karya seni secara ilegal juga digarisbawahi, yang mencerminkan dedikasi bersama untuk menjaga kekayaan budaya.

Penandatanganan MOU ini semakin memperkuat hubungan istimewa antara Kerajaan Arab Saudi dan Republik Rakyat Tiongkok, membangun kolaborasi berkelanjutan di bidang seni, budaya, dan pelestarian.

Saudi 2 | eTurboNews | eTN

Tentang Arab Saudi

Warisan dan tradisi Arab Saudi yang kaya telah dibentuk oleh posisinya sebagai pusat perdagangan bersejarah dan tempat kelahiran Islam. Dalam beberapa tahun terakhir, Kerajaan telah mengalami transformasi budaya yang signifikan, mengembangkan kebiasaan berusia seabad agar sesuai dengan dunia kontemporer saat ini.

Bepergian itu mudah, sementara bahasa Arab adalah bahasa resmi Arab Saudi dan bahasa utama yang digunakan dalam semua urusan dan transaksi publik, bahasa Inggris berfungsi sebagai bahasa kedua informal di Kerajaan dan dituturkan oleh sebagian besar masyarakatnya. Semua rambu jalan dalam dua bahasa, menampilkan informasi dalam bahasa Arab dan Inggris.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Berlangganan
Beritahu
tamu
0 komentar
Masukan Inline
Lihat semua komentar
0
Akan menyukai pikiran Anda, silakan komentar.x
Bagikan ke...