Rwanda mencabut mandat masker luar ruangan saat kasus COVID-19 baru turun

Rwanda mencabut mandat masker luar ruangan saat kasus COVID-19 baru turun
Rwanda mencabut mandat masker luar ruangan saat kasus COVID-19 baru turun
Ditulis oleh Harry Johnson

Kabinet Rwanda mengeluarkan komunike yang mengumumkan bahwa masker wajah tidak lagi wajib, tetapi masih 'sangat dianjurkan' di luar ruangan.

“Mengenakan masker tidak lagi wajib, namun orang didorong untuk memakai masker di dalam ruangan,” kata komunike yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri.

Keputusan pemerintah untuk mengakhiri mandat masker wajah di luar ruangan didasarkan pada situasi COVID-19 yang membaik di mana negara tersebut telah menyaksikan penurunan infeksi COVID-19 sejak awal tahun 2022.

Hanya ada 59 kasus baru Covid-19 infeksi dan nol kematian tercatat di Rwanda selama tujuh hari terakhir.

Namun, masyarakat sangat diimbau untuk sering melakukan tes sambil terus mengamati langkah-langkah pencegahan, tambah komunike itu.

Pemerintah juga mengingatkan warga dan warga Rwanda bahwa mereka harus divaksinasi lengkap untuk mengakses tempat-tempat umum termasuk transportasi umum.

Divaksinasi penuh berarti memiliki dua dosis dan suntikan booster bila memenuhi syarat.

Rwanda adalah salah satu dari sedikit negara yang telah mampu memvaksinasi lebih dari 60 persen penduduknya, mengatasi keraguan vaksin yang terlihat di benua itu.

Sebanyak 9,028,849 orang telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 sementara 8,494,713 orang telah menerima dosis kedua hingga 13 Mei. 

Setidaknya 4,371,568 orang telah menerima suntikan booster kemarin, menurut pembaruan harian Kementerian Kesehatan Rwanda.

APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI PASAL INI:

  • Keputusan pemerintah untuk mengakhiri mandat masker wajah di luar ruangan didasarkan pada situasi COVID-19 yang membaik di mana negara tersebut telah menyaksikan penurunan infeksi COVID-19 sejak awal tahun 2022.
  • Sebanyak 9,028,849 orang telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 sementara 8,494,713 orang telah menerima dosis kedua hingga 13 Mei.
  • Rwanda adalah salah satu dari sedikit negara yang telah mampu memvaksinasi lebih dari 60 persen penduduknya, mengatasi keraguan vaksin yang terlihat di benua itu.

<

Tentang Penulis

Harry Johnson

Harry Johnson telah menjadi editor tugas untuk eTurboNews selama lebih dari 20 tahun. Dia tinggal di Honolulu, Hawaii, dan berasal dari Eropa. Dia senang menulis dan meliput berita.

Berlangganan
Beritahu
tamu
0 komentar
Masukan Inline
Lihat semua komentar
0
Akan menyukai pikiran Anda, silakan komentar.x
Bagikan ke...