Radar yang rusak memaksa Qastas untuk "terbang buta" di atas Pasifik

Awak jumbo Qantas yang membawa hampir 300 orang di atas Samudra Pasifik terpaksa mengandalkan laporan cuaca dari pesawat lain ketika radarnya sendiri rusak.

Awak jumbo Qantas yang membawa hampir 300 orang di atas Samudra Pasifik terpaksa mengandalkan laporan cuaca dari pesawat lain ketika radarnya sendiri rusak.

Insiden itu terjadi pada penerbangan Qantas 12 dari Los Angeles ke Sydney, yang melakukan perjalanan melalui Auckland, kata juru bicara Qantas.

Radar cuaca yang salah ditemukan di Boeing 747-400 beberapa jam setelah penerbangan 12 jam LA-Auckland.

Awak penerbangan Air New Zealand tidak jauh di depan pada rute yang sama menyampaikan detail cuaca kepada awak Qantas yang mengikuti.

"Penerbangan Air New Zealand yang berada di LA yang sama ke perjalanan Auckland tidak jauh di depan dan memberi pesawat Qantas informasi dari sistem radarnya sendiri selama perjalanan," katanya.

Kesalahan radar tidak menimbulkan bahaya, katanya.

Itu diperbaiki di Auckland dan penerbangan tiba di Sydney pada Rabu pagi, sekitar empat jam terlambat, kata juru bicara itu.

Seven Network melaporkan bahwa pilot Qantas memberi tahu penumpang bahwa dia "buta terbang".

Yang lainnya mengatakan pada Seven bahwa penerbangan Air New Zealand dapat dilihat di depan jumbo Qantas.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...