Masalah dalam pariwisata Georgia

Georgia pernah terkenal dengan tempat wisatanya, dan bisnis pariwisata menjadi prioritas negara tersebut setelah Revolusi Mawar dan beberapa langkah ke arah ini dilakukan.

Georgia pernah terkenal dengan tempat wisatanya, dan bisnis pariwisata menjadi prioritas negara tersebut setelah Revolusi Mawar dan beberapa langkah ke arah ini dilakukan. Namun perang Agustus dengan Rusia menghancurkan harapan bisnis pariwisata Georgia. Kemudian di Musim Gugur Georgia dilanda krisis keuangan dunia dan hari ini citra negara tersebut telah memburuk secara serius.

Beberapa waktu lalu Petit Fute Guide menerbitkan daftar 11 negara yang tidak direkomendasikan sebagai destinasi wisata. Ini berisi Afghanistan, Irak dan Somalia, di mana konflik militer terus-menerus terjadi, dan Bolivia yang berada dalam krisis politik yang tidak pernah berakhir. Honduras ada di sana, terkenal karena tingkat kejahatannya yang tinggi dan serangan terhadap wisatawan, seperti halnya Kolombia, di mana hal yang sama berlaku dan wisatawan dapat diculik dan dapat menjadi sasaran aksi teroris. Daftar ini juga termasuk Libya, Malaysia, Fiji dan Korea Utara dan Georgia. Kondisinya yang tidak stabil telah memberikan reputasi negara yang tidak menarik dari sudut pandang pariwisata.

Pemerintah Georgia sangat memahami pentingnya pariwisata bagi negara dan mencoba untuk mempromosikan Georgia sebagai tujuan wisata di negara tetangga. Seharusnya tidak ada ilusi bahwa negara ini akan segera mendapatkan kembali jumlah pengunjung pada tahun 2007 atau bahkan paruh pertama tahun 2008 tetapi Pemerintah mencoba yang terbaik untuk setidaknya menstabilkan situasi dan meningkatkan infrastruktur wisata.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...