Penemuan baru akan menjadi sorotan utama di museum bawah air

Pada 17 Desember, Menteri Kebudayaan Mesir, Farouk Hosni, dan sekretaris jenderal Dewan Purbakala Tertinggi (SCA), Dr.

Pada 17 Desember, Menteri Kebudayaan Mesir, Farouk Hosni, dan sekretaris jenderal Dewan Purbakala Tertinggi (SCA), Dr. Zahi Hawass, kembali mengungkap penemuan penting di pantai Mediterania Mesir.

Artefak berharga ini akan menjadi pusat perhatian di Underwater Museum yang akan dibangun di daerah Stanley di Alexandria. Museum ini akan menampilkan lebih dari 200 objek yang digali dari Mediterania selama beberapa tahun terakhir.

Media yang menghadiri konferensi pers internasional di Benteng Qait Bey di pelabuhan timur di Alexandria - kota bersejarah Mesir di Med akan diberikan pandangan pertama dari relik tersebut. Baik Hosni dan Hawass akan mengungkap artefak cekung yang unik dari dasar laut Mediterania. Potongan ini dikatakan sebagai menara tiang granit kuil Isis yang ditemukan di samping Makam Cleopatra di dekat kawasan kerajaan di pelabuhan timur.

Artefak berharga ini akan menjadi pusat perhatian di Underwater Museum yang akan dibangun di daerah Stanley di Alexandria. Museum ini akan menampilkan lebih dari 200 objek yang digali dari Mediterania selama beberapa tahun terakhir.

SCA telah lama mendukung misi dari Institut Eropa untuk Arkeologi Bawah Air, yang melakukan studi kelayakan pada pembangunan museum bawah air pertama untuk barang antik Mesir di pantai Mediterania di Alexandria.

Kepala SCA mengatakan bahwa studi tersebut dilakukan di bawah pengawasan UNESCO, yang memilih desain yang diusulkan oleh arsitek Prancis Jacques Rougerie untuk bangunan museum yang direncanakan.

Selama bertahun-tahun, patung kolosal, kapal karam, koin emas, dan perhiasan telah ditemukan di Aleksandria. Di antara harta karun yang juga ditemukan oleh arkeolog kelautan Prancis Frank Goddio di kota kuno Heracleion yang terendam di lepas pantai Mesir. Goddio mengumumkan penemuan kota itu sendiri setahun yang lalu. Arkeolog percaya Heracleion, tercatat sebagai pelabuhan kunci di muara Sungai Nil di zaman kuno, dihancurkan oleh gempa bumi atau peristiwa bencana tiba-tiba yang serupa. Orang Prancis itu telah mendokumentasikan dan memetakan barang antik yang ditemukan oleh tim penyelamnya di lokasi empat mil dari pantai Teluk Aboukir dengan bantuan teknologi elektronik canggih.

Museum Bawah Air diatur untuk menarik wisatawan ke kota Anthony dan Cleopatra, setelah beroperasi penuh.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...