Lombok, Nusa Tenggara Barat menyambut baik Tourism Indonesia Mart and Expo 2010

JAKARTA – Setelah sukses menjadi tuan rumah travel mart tahunan Indonesia, Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) atau “Pasar Wisata Indonesia” tahun lalu, Lombok, Nusa Tenggara Barat, kembali menjadi tuan rumah

JAKARTA – Setelah sukses menjadi tuan rumah travel mart tahunan Indonesia, Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) atau “Pasar Wisata Indonesia” tahun lalu, Lombok, Nusa Tenggara Barat, kembali menjadi tuan rumah acara tahun ini. Acara pariwisata premier Indonesia ini akan diselenggarakan pada 12-15 Oktober 2010 di Santosa Villas & Resort Lombok. Memasuki tahun ke-16 penyelenggaraannya, TIME diselenggarakan oleh Badan Promosi Pariwisata Indonesia (ITPB) dan didukung oleh seluruh komponen pariwisata di Indonesia.

Ketua dan panitia pengarah TIME 2010, Meity Robot, mengatakan penyelenggaraan TIME juga mendukung program pemerintah “Visit Indonesia Year” yang dilanjutkan tahun ini, karena TIME bertujuan untuk mempromosikan Indonesia sebagai tujuan wisata di pasar internasional dan sekaligus meningkatkan citra negara sebagai salah satu tujuan wisata global teratas.

“TIME merupakan satu-satunya travel mart internasional di Indonesia yang berkonsep business-to-business. Acara tersebut merupakan ajang bertemunya para penjual produk dan jasa pariwisata di Indonesia (seller) ke pasar internasional (buyer). TIME telah terdaftar dalam kalender travel mart internasional bersama dengan ITB Berlin, WTM London, Arabian Travel Mart (ATM), PATA Travel Mart, dan sebagainya. TIME 2010 akan menampilkan seluruh destinasi wisata, termasuk destinasi wisata populer, obyek wisata, pengembangan produk baru,” lanjut Meity.

“Pergeseran TIME ke Lombok selama dua tahun berturut-turut yaitu tahun 2009 dan tahun ini bertujuan untuk mempromosikan Lombok dan Nusa Tenggara Barat ke pasar internasional serta mempercepat pembangunan dan peningkatan prasarana, sarana pariwisata, dan daya tarik pariwisata di wilayah tersebut. wilayah tersebut, sehingga pada akhirnya destinasi tersebut dapat menjadikan dirinya sebagai salah satu destinasi wisata global [yang teratas]. Selain itu, dengan selesainya [a] bandara internasional baru yang diharapkan siap tahun ini, hal ini akan menarik lebih banyak kedatangan wisatawan ke pulau tersebut dan mempercepat perbaikan infrastruktur serta mendorong lebih banyak investor ke wilayah tersebut untuk mengembangkan hotel-hotel baru, serta atraksi wisata,” lanjut Meity.

Saat jumpa pers dengan panitia lokal TIME 2010 yang terdiri dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tenggara Barat dan Lombok Sumbawa Promo, disebutkan bahwa penyelenggaraan TIME di Lombok merupakan upaya promosi internasional awal atau kick off menuju kesuksesan. dari “Visit Lombok Sumbawa 2012,” dan tahun ini Lombok siap kembali menjadi tuan rumah TIME, karena acara tersebut didukung oleh pemerintah provinsi dan industri pariwisatanya.

Lombok terletak tepat di sebelah timur Bali. Pulau ini hanya berjarak 20 menit dengan penerbangan dari Bali melalui Bandara Internasional Selaparang. Pulau ini memiliki berbagai potensi wisata yang mampu menarik pasar internasional, mulai dari alam, yakni gunung, laut, darat, hingga budaya dan seni. Saat ini Lombok memiliki hampir 3500 kamar hotel berstandar internasional. Dalam hal aksesibilitas, Lombok dapat dijangkau langsung dari Singapura dengan Silk Air, dan dari Kuala Lumpur melalui Surabaya dengan Merpati Nusantara, serta penerbangan reguler dari Jakarta dengan Garuda Indonesia dan Lion Air, dan dari Denpasar dengan Merpati Nusantara.

Diadakan tahun lalu di Lombok, TIME 2009 berhasil menarik peserta yang mewakili 127 pembeli dari 25 negara, dengan 5 pembeli teratas terdiri dari Korea, India & Malaysia, Indonesia, Amerika, dan Belanda. TIME 2009 juga menarik total 250 delegasi dengan seller dari 97 perusahaan, termasuk Indonesia, yang menempati 84 booth pada pameran tersebut. Lima besar penjual tersebut berasal dari 5 provinsi yang didominasi Nusa Tenggara Barat, DKI Jakarta, Bali, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur. Persentase penjual berdasarkan industri adalah hotel, resor dan spa (15 persen), NTO (75 persen), operator tur/agen perjalanan (10 persen), petualangan/aktivitas liburan (7 persen), maskapai penerbangan (3 persen), dan lainnya (manajemen hotel, dewan pariwisata, organisasi pariwisata dan portal perjalanan (1.5 persen). Di tengah krisis keuangan global saat ini, TIME 8.5 membukukan transaksi sekitar US$2009 juta, meningkat 17.48 persen dari TIME sebelumnya yang diadakan di Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun 15. “Jumlah pembeli yang mengunjungi TIME selama tujuh tahun berturut-turut relatif stabil, karena mereka adalah pembeli potensial yang menjual produk dan jasa pariwisata Indonesia di pasar mereka masing-masing,” tutup Meity.

TIME 2010 didukung oleh industri perjalanan dan pariwisata di Indonesia yaitu Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat, Promo Lombok Sumbawa, Garuda Indonesia sebagai maskapai resmi, serta maskapai pendukung Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Dewan Perwakilan Maskapai Penerbangan Indonesia (BARINDO), Asosiasi Agen Perjalanan dan Perjalanan Indonesia (ASITA), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Konferensi dan Konvensi Indonesia (INCCA), Pacto Cembung sebagai penyelenggara acara, dan didukung oleh media nasional dan internasional.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...