Kingfisher menjual kantor perusahaan Mumbai untuk mengumpulkan dana

BANGALORE / MUMBAI, India - Kingfisher Airlines yang kekurangan uang menjual gedung kantor perusahaannya di Mumbai.

BANGALORE / MUMBAI, India - Kingfisher Airlines yang kekurangan uang menjual gedung kantor perusahaannya di Mumbai.

Bankir yang tergabung dalam konsorsium pemberi pinjaman mengatakan kepada Business Line bahwa maskapai tersebut telah mendekati bank tersebut untuk memberikan izin penjualan Kingfisher House, yang terletak di Western Express Highway. "Sekarang berkasnya sudah ada di kepala bank, dan keputusan persetujuannya belum disampaikan ke perusahaan," kata seorang pejabat bank.

“Namun tidak ada alasan khusus untuk penundaan tersebut, dan hanya memakan waktu prosedural saja,” jelasnya. Perusahaan telah menggadaikan gedung tersebut kepada beberapa bank dari konsorsium pemberi pinjaman.

Kingfisher House di Mumbai adalah kantor pusat perusahaan maskapai tersebut sampai perusahaan memutuskan untuk meletakkan gedung di blok tersebut untuk mengumpulkan dana. Pada akhir September tahun lalu, Mr Vijay Mallya, Ketua Grup UB, mengatakan bahwa perusahaan telah pindah ke gedung baru di Mumbai dan Kingfisher House tidak memenuhi kebutuhannya. “Jadi, kami jelas akan menjualnya. Inisiatif apa pun yang bisa kami lakukan untuk mengurangi utang akan kami lakukan, ”ujarnya saat itu.

Saat dihubungi, juru bicara UB membantah beberapa pemberitaan media yang menyebutkan bahwa Menara UB di Bangalore tidak untuk dijual. Dia, bagaimanapun, tidak menanggapi pertanyaan tentang penjualan Rumah Kingfisher di Mumbai.

Dalam perkembangan lain, akun KFA dibekukan lagi oleh departemen TI. Perusahaan, yang memiliki klaim TDS sebesar Rs 342 crore yang mengakibatkan akunnya dibekukan, telah meyakinkan departemen TI bahwa mereka akan membayar Rs 9 crore setiap minggu. Pada awal Mei tahun ini, Kingfisher Airlines melakukan pembayaran awal sebesar Rs 44 crore, setelah itu akun dibatalkan pembekuannya.

Namun, tampaknya perusahaan tidak melakukan pembayaran selama beberapa minggu terakhir, yang mengakibatkan akunnya dibekukan lagi. Dalam sebuah pernyataan, juru bicara KFA mengatakan, “Departemen TI melampirkan dua rekening bank kami pada 24 Mei yang tidak sesuai dengan perintah berbicara dari Hon'ble IT Appellate Tribunal selama persidangan. Selanjutnya, dalam perintah tertulis tanggal 25 Mei, pengadilan mengesampingkan seluruh permintaan yang dibuat oleh petugas penilai TI. Karena itu, tidak ada pajak yang harus dibayarkan saat ini dan perintah lampiran pada dua rekening bank harus dicabut. "

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...