Israel menandatangani perjanjian penerbangan baru dengan Georgia

Menyusul krisis penerbangan antara Israel dan Georgia yang terjadi minggu lalu, pembicaraan pembaruan mengarah pada penandatanganan perjanjian penerbangan baru antara kedua negara.

Menyusul krisis penerbangan antara Israel dan Georgia yang terjadi minggu lalu, pembicaraan pembaruan mengarah pada penandatanganan perjanjian penerbangan baru antara kedua negara. Perjanjian tersebut, yang diumumkan oleh kementerian transportasi Israel, meningkatkan frekuensi penerbangan yang disetujui di kedua arah dari tiga menjadi empat.

Krisis penerbangan antara Israel dan Georgia terjadi sebagai akibat dari penolakan otoritas Georgia untuk menyetujui jadwal yang direncanakan Arkia, maskapai utama Israel pada rute tersebut.

Dalam pembicaraan yang terjadi antara delegasi Israel yang dipimpin oleh Giora Rom, kepala otoritas penerbangan sipil, kepala Kementerian Transportasi Georgia dan perwakilan Arkia dan Georgian Airlines, kedua belah pihak mengumumkan diakhirinya krisis dan pembaruan segera penerbangan langsung antara kedua negara.

Pada akhir pembicaraan, yang berlangsung di kantor otoritas penerbangan sipil di Bandara Ben Gurion, diputuskan bahwa selain jadwal reguler, kedua belah pihak dapat menambahkan penerbangan khusus tambahan selama periode Israel atau Georgia. liburan. Kedua belah pihak juga menyepakati waktu penerbangan khusus untuk musim dingin mendatang.

Dalam sebuah pernyataan dari Kementerian Transportasi untuk Israel, dilaporkan bahwa pihak Georgia menanggapi permintaan Arkia secara positif pada hari apa dalam seminggu mereka ingin mengoperasikan penerbangan mereka.

Pihak berwenang Israel dan Georgia juga sepakat bahwa mereka akan segera memulai pembicaraan tentang pembentukan perjanjian penerbangan baru berdasarkan Perjanjian Open Skies, yang akan sepenuhnya menghapus batasan yang ada pada frekuensi dan operasi antara kedua negara.

APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI PASAL INI:

  • Dalam pembicaraan yang terjadi antara delegasi Israel yang dipimpin oleh Giora Rom, kepala otoritas penerbangan sipil, kepala Kementerian Transportasi Georgia dan perwakilan Arkia dan Georgian Airlines, kedua belah pihak mengumumkan diakhirinya krisis dan pembaruan segera penerbangan langsung antara kedua negara.
  • At the end of the talks, which took place at the offices of the civil aviation authority at Ben Gurion Airport, it was decided that in addition to the regular timetable, both sides could add an additional special flight during the period of the Israeli or Georgian holidays.
  • Pihak berwenang Israel dan Georgia juga sepakat bahwa mereka akan segera memulai pembicaraan tentang pembentukan perjanjian penerbangan baru berdasarkan Perjanjian Open Skies, yang akan sepenuhnya menghapus batasan yang ada pada frekuensi dan operasi antara kedua negara.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...