Maskapai internasional menghindari wilayah udara Iran di atas Teluk

0a1a-279
0a1a-279

British Airways, KLM, Lufthansa dan operator Eropa lainnya menghindari wilayah udara Iran dengan mengubah rute penerbangan mereka, setelah drone Amerika dijatuhkan oleh Teheran.

Maskapai penerbangan utama Inggris, British Airways, mengumumkan akan mematuhi panduan yang dikeluarkan oleh Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA). "Tim keselamatan dan keamanan kami terus berhubungan dengan pihak berwenang di seluruh dunia sebagai bagian dari penilaian risiko komprehensif mereka ke setiap rute yang kami operasikan," kata juru bicara maskapai tersebut, menambahkan bahwa penerbangannya akan terus beroperasi melalui rute alternatif.

Maskapai penerbangan Belanda KLM juga mengkonfirmasi laporan media bahwa pesawatnya akan menghindari bagian dari Selat Hormuz dan Teluk Oman setelah larangan FAA.

Lufthansa Jerman mengatakan bahwa keputusannya untuk mengubah rute pesawat di Teluk didasarkan pada penilaiannya sendiri. Perusahaan menetapkan bahwa penerbangan terjadwal ke Teheran akan dilanjutkan.

Qantas Airways Australia, Emirates Emirates, Malaysia Airlines, dan Singapore Airlines juga termasuk di antara maskapai penerbangan untuk menghindari wilayah udara Iran.

Pada Kamis pagi, Iran menembak jatuh drone Angkatan Laut AS di ketinggian tinggi di atas perairan netral.

FAA AS juga telah melarang semua pesawat sipil AS dari beberapa bagian Teluk. Meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran telah membuat penerbangan di daerah itu tidak aman, kata FAA, saat memperkenalkan larangan tersebut. Ada "banyak pesawat penerbangan sipil yang beroperasi di daerah itu pada saat intersepsi," kata badan tersebut, dengan pesawat terdekat terbang hanya sejauh 45 mil laut (51 mil) dari lokasi drone yang jatuh.

<

Tentang Penulis

Pemimpin Redaksi Penugasan

Pemimpin redaksi Tugas adalah Oleg Siziakov

Bagikan ke...