Menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), Afrika telah mencapai tonggak penting dengan tidak adanya kecelakaan perjalanan udara yang fatal selama tiga tahun berturut-turut (2021-2023).
IATA dilaporkan dalam Laporan Keselamatan Tahunan untuk penerbangan global, bahwa Afrika mencapai tahun kelima berturut-turut tanpa kecelakaan turboprop yang fatal pada tahun 2023. Selain itu, tingkat kecelakaan secara keseluruhan mengalami penurunan yang signifikan dari 10.88 per juta pada tahun 2022 menjadi 6.38 pada tahun 2023, melampaui rata-rata 7.11 selama lima tahun terakhir.
Studi IATA juga menekankan pencapaian industri penerbangan Afrika dalam menerapkan langkah-langkah keselamatan yang ditingkatkan, sehingga tidak ada kematian dan tidak ada kejadian kehilangan lambung jet atau kecelakaan fatal sejak tahun 2020.
Menurut Willie Walsh, Dirjen IATA, kinerja keselamatan tahun 2023 kembali menegaskan bahwa penerbangan tetap menjadi moda transportasi paling aman. Bapak Walsh menekankan bahwa keselamatan adalah prioritas utama penerbangan, dan hasil positif pada tahun 2023 mencerminkan komitmen tersebut.
IATA telah menerapkan Program Peningkatan Keselamatan Penerbangan Berkelanjutan (CASIP) sebagai bagian dari inisiatif Focus Africa. Program ini bertujuan untuk memperkuat keselamatan penerbangan di Afrika dengan bekerja sama dengan negara-negara untuk meningkatkan penerapan Standar dan Praktik yang Direkomendasikan (SARPs) Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).
Ambang batas baru untuk penerapan SARP minimum telah dinaikkan menjadi 75% atau lebih tinggi, peningkatan yang signifikan dari persyaratan sebelumnya sebesar 60%. Namun demikian, hanya 12 dari 54 negara Afrika yang saat ini memenuhi ambang batas yang lebih tinggi tersebut.
Pada tahun 2023, terdapat registrasi global sebanyak 37 juta penerbangan, yang mencakup pesawat jet dan turboprop. Ini menandai pertumbuhan 17% dibandingkan tahun sebelumnya, 2022.
Sementara itu, menurut laporan lain, Afrika Selatan memimpin dalam jumlah penumpang udara yang diangkut, dengan lebih dari 25 juta penumpang melakukan perjalanan melalui udara setiap tahunnya. 10 teratas juga mencakup Mesir, Maroko, Aljazair, Tunisia, Nigeria, Kenya, Ethiopia, Tanzania, dan Mauritius.
Laporan lain yang diterbitkan baru-baru ini mengidentifikasi Afrika Selatan sebagai yang terdepan dalam hal jumlah penumpang udara yang diangkut, dengan lebih dari 25 juta penumpang melakukan perjalanan melalui udara setiap tahunnya. Mesir, Maroko, Aljazair, Tunisia, Nigeria, Kenya, Ethiopia, Tanzania, dan Mauritius juga masuk dalam 10 negara teratas dalam hal penumpang udara.