Pihak berwenang Indonesia memperingatkan setelah Tsunami menewaskan ratusan: Jauhi pantai!

gunung berapi
gunung berapi
Ditulis oleh Juergen T Steinmetz

Di Indonesia, tsunami Selat Sunda menewaskan sedikitnya 281 orang dan melukai lebih dari 1,016 lainnya. Gunung berapi Anak Krakatau, yang terletak kira-kira di tengah-tengah antara Jawa dan Sumatera, telah memuntahkan abu dan lahar selama berbulan-bulan. Itu meletus lagi setelah jam 9 malam pada hari Sabtu dan tsunami melanda sekitar jam 9.30 malam, menurut BMKG, Indonesiameteorologi, dan badan geofisika.

Banyak hotel hancur dan banyak pengunjung diperkirakan menjadi korban tsunami.

Gubernur DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa ibu kota akan membayar biaya pengobatan dan pemakaman warga Jakarta yang menjadi korban tsunami Selat Sunda yang melanda pantai Anyer di provinsi Banten pada Sabtu malam.

Pihak berwenang Indonesia Pusat telah memperingatkan warga dan pengunjung untuk menghentikan aktivitas di sepanjang pantai Selat Sunda, menyusul apa yang mereka sebut gempa vulkanik di gunung berapi Anak Krakatau yang memicu tsunami di Banten dan Lampung pada Sabtu malam.

Ketua Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, badan tersebut telah memperkirakan cuaca ekstrem di daerah itu setidaknya hingga Rabu.

“Prakiraan cuaca menunjukkan cuaca ekstrim, termasuk angin kencang dan hujan lebat, yang dapat memicu air pasang dan berlangsung setidaknya hingga Rabu. Warga tidak perlu panik tapi mohon hentikan aktivitas di dekat pantai. Nanti akan kami umumkan jika menurut kami peringatan itu perlu diperpanjang, ”kata Dwikorita dalam jumpa pers bersama di Jakarta, Senin.

Ia pun berpesan kepada warga untuk selalu merujuk ke instansi yang berwenang, khususnya BMKG, dalam mencari informasi yang dapat dipercaya.

Pihak berwenang juga akan memantau Anak Krakatau secara ketat, katanya.

Usai mempelajari data dan citra satelit, tim gabungan yang melibatkan instansi terkait seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, BMKG, dan Badan Informasi Geospasial menyimpulkan bahwa letusan Anak Krakatau telah menyebabkan jatuhnya material, yang memicu getaran setara gempa berkekuatan 3.4 SR. dia menjelaskan.

“Letusan tersebut menyebabkan apa yang kita sebut longsor bawah laut yang hanya dalam waktu 24 menit memicu tsunami. Gempa yang dihasilkan setara dengan gempa berkekuatan 3.4 skala Richter dengan Episentrum Anak Krakatau, ”ujarnya.

Lebih dari 90 persen gempa bumi yang terjadi di Indonesia merupakan gempa bumi tektonik dan BMKG, otoritas tertinggi pengelola sistem peringatan dini, tidak memiliki akses langsung ke data terkait gempa vulkanik.

“Pemerintah Jakarta akan mengurus tagihan rumah sakit korban [yang merupakan warga Jakarta],” Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengumumkan pada hari Minggu di rumah sakit milik kota Tarakan di Cideng, Jakarta Pusat, seperti dikutip oleh kompas.com.

Ia mengimbau keluarga korban tidak perlu khawatir dengan biaya yang harus dikeluarkan.

Jakarta telah mengirimkan ambulans ke lokasi bencana dan menunggu permintaan bantuan dan bantuan lebih lanjut. Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dan petugas pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta telah dikirim untuk membantu upaya pemulihan.

APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI PASAL INI:

  • Pihak berwenang Indonesia Pusat telah memperingatkan warga dan pengunjung untuk menghentikan aktivitas di sepanjang pantai Selat Sunda, menyusul apa yang mereka sebut gempa vulkanik di gunung berapi Anak Krakatau yang memicu tsunami di Banten dan Lampung pada Sabtu malam.
  • Setelah mempelajari data dan citra satelit, tim gabungan yang melibatkan lembaga terkait seperti Kementerian Koordinator Kemaritiman, BMKG, dan Badan Informasi Geospasial menyimpulkan, letusan Anak Krakatau menyebabkan keruntuhan material hingga memicu gempa susulan berkekuatan magnitudo 3.
  • Gubernur DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa ibu kota akan membayar biaya pengobatan dan pemakaman warga Jakarta yang menjadi korban tsunami Selat Sunda yang melanda pantai Anyer di provinsi Banten pada Sabtu malam.

<

Tentang Penulis

Juergen T Steinmetz

Juergen Thomas Steinmetz terus bekerja di industri perjalanan dan pariwisata sejak remaja di Jerman (1977).
Dia menemukan eTurboNews pada tahun 1999 sebagai buletin online pertama untuk industri pariwisata perjalanan global.

Bagikan ke...