Meningkatkan pengalaman penumpang bandara

bandara
bandara
Ditulis oleh Linda Hohnholz

Saat para pemimpin dunia berkumpul di Bali untuk pertemuan IMF-World Bank Group, PT Angkasa Pura I Persero (AP1), yang mengoperasikan 13 bandara di Indonesia Tengah dan Timur, mengumumkan akan memanfaatkan teknologi kelas dunia, dari penyedia TI transportasi udara. SITA, untuk mengelola jumlah penumpang negara yang terus meningkat.

Komitmen untuk memanfaatkan teknologi kelas dunia ditegaskan kembali melalui acara penandatanganan kemitraan, antara SITA dan PT Angkasa Pura Supports (APS), anak perusahaan AP1, yang diadakan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai hari ini.

Indonesia merupakan pasar penerbangan terbesar di Asia Tenggara dengan lebih dari 110 juta penumpang pada tahun 2017 dan berkembang pesat. Pada tahun 2036, Indonesia diharapkan menjadi salah satu dari empat pasar teratas dunia dengan perkiraan 355 juta penumpang. Manfaat ekonomi dan sosial dari penerbangan diakui dengan baik dan teknologi bandara SITA yang telah terbukti akan mendukung visi AP1 untuk menjalankan operasi kelas dunia yang memberikan pengalaman penumpang yang luar biasa selama periode pertumbuhan yang cepat ini.

Sardjono Jhony Tjitrokusumo, Direktur Pengembangan Bisnis PT Angkasa Pura I Persero, mengatakan: “SITA telah menjadi mitra terpercaya AP1 untuk membantu mentransformasi dua bandara kami, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali dan Bandara Internasional Juanda di Surabaya, Jawa Timur menjadi menjadi salah satu yang paling maju di Indonesia saat ini. Menyusul keberhasilan ini, bersama dengan anak perusahaan kami, PT Angkasa Pura Supports, kami sekarang berharap dapat bermitra dengan SITA dan memperkenalkan rangkaian inovatif teknologi bandara pintar, yang akan memungkinkan kami untuk memiliki operasi kelas dunia dan menggandakan total kapasitas bandara. kami kelola.”

Sejak 2014, SITA telah menyediakan AirportConnect Open untuk AP1. Platform yang umum digunakan ini memungkinkan operator untuk beroperasi dengan lancar di 1 bandara AP13, termasuk di dua bandara tersibuk dan pemenang penghargaan di Indonesia Denpasar (Bali) dan Surabaya. Platform ini juga memungkinkan pengenalan kios check-in swalayan SITA di masa mendatang, penyerahan bagasi, dan gerbang boarding; dan SITA ControlBridge, yang secara mulus mengintegrasikan kemampuan komando dan kontrol bandara untuk memberikan operasi yang efisien.

Sumesh Patel, Presiden SITA Asia Pasifik, mengatakan: “Indonesia adalah salah satu pasar industri transportasi udara paling menarik di dunia, dengan pertumbuhan lalu lintas yang sangat besar dan investasi terkait dalam pesawat, bandara, dan infrastruktur. SITA telah menjadi pemain utama di sini selama lebih dari satu dekade dan kami berharap dapat melanjutkan kemitraan strategis ini dengan AP1 untuk membuktikan kelompok bandaranya di masa depan. Teknologi bandara inovatif, yang telah berhasil kami terapkan di bandara-bandara di seluruh dunia, akan berkontribusi pada pengembangan transportasi udara lebih lanjut di Indonesia.”

Rasa teknologi bandara pintar SITA akan dipamerkan di area kedatangan dan keberangkatan Bandara Denpasar selama pertemuan tahunan Dewan Gubernur Dana Moneter Internasional (IMF) dan Grup Bank Dunia, yang berlangsung Oktober 8-14 di Nusa Dua, Bali, Indonesia.

Sepanjang tahun 2017, PT Angkasa Pura I (Persero) mencatatkan total 87.9 juta penumpang, dimana 21 juta penumpang disumbangkan oleh Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali, disusul Bandara Internasional Juanda di Surabaya dengan lebih dari 20 juta penumpang.

Pada September tahun ini, PT Angkasa Pura I (Persero) juga meraih total 5 penghargaan bergengsi Airport Service Quality (ASQ) Awards, yang diserahkan langsung oleh Airports Council International (ACI) untuk tiga bandaranya: Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali, Bandara Internasional Juanda di Surabaya dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan di Balikpapan.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai telah diakui sebagai bandara terbaik dunia 2017 untuk kategori bandara yang melayani 15 hingga 25 juta penumpang per tahun, juga dinobatkan sebagai bandara terbaik Asia-Pasifik berdasarkan ukuran dan wilayah dalam 15 hingga 25 juta penumpang kategori per tahun dan bandara terbaik kedua di Asia-Pasifik di antara mereka yang melayani lebih dari 2 juta penumpang per tahun.

Selain Bandara Internasional Ngurah Rai, Bandara Internasional Juanda di Surabaya, Jawa Timur, dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan di Balikpapan, Kalimantan Timur, juga mendapat pengakuan. Mereka masing-masing diakui sebagai bandara terbaik ketiga di dunia dalam kategori 15 hingga 25 juta penumpang dan bandara terbaik kedua di dunia dalam kategori 5 hingga 15 juta penumpang.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

3 komentar
Terbaru
sulung
Masukan Inline
Lihat semua komentar
Bagikan ke...