Minum saat Gelombang Panas? Ikuti Gen Z, Coba Joffee – Bepergian ke Thailand

Joffee
Ditulis oleh Juergen T Steinmetz

Minuman non-alkohol diharapkan memainkan peran penting dalam memberikan penyegaran dan peremajaan. Beberapa bahan bernilai tambah yang harus diperhatikan antara lain elektrolit dan ramuan pendingin, yang dapat melawan efek panas pada tubuh.

Dengan pemanasan global yang menyebabkan suhu mencapai rekor tertinggi, misalnya melebihi 45 C di Thailand selama musim panas, hidrasi menjadi masalah kelangsungan hidup manusia.

Thailand sedang mengalami gelombang panas yang luar biasa tahun ini, yang menyebabkan meningkatnya perbincangan tentang minuman. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Thailand secara aktif memprioritaskan asupan air yang cukup untuk mendukung dedikasi mereka terhadap gaya hidup sehat, dan menekankan kehati-hatian mereka untuk tetap terhidrasi selama kondisi cuaca buruk.

Analisis tren makanan dan minuman menjelaskan bagaimana merek dapat membantu individu dalam menghadapi kondisi cuaca yang semakin buruk. Oleh karena itu, minuman non-alkohol diperkirakan memiliki peran penting dalam menawarkan revitalisasi dan penyegaran. Komponen tambahan penting yang harus dipantau mencakup elektrolit dan ramuan pendingin, yang secara efektif dapat mengurangi dampak suhu tinggi pada tubuh.

Di banyak wilayah di dunia yang mengalami panas berlebih, seperti di Bangkok, kualitas udara yang buruk juga menjadi perhatian karena suhu yang ekstrem. Bahan-bahan yang harus diperhatikan di sini termasuk inklusi kaya antioksidan, yang dapat membantu tubuh mengatasinya.”

Pada tahun 2023, sebagian besar konsumen lebih memilih minuman berkarbonasi (70%), air kemasan (67%), dan kopi siap minum (60%) sebagai pilihan minuman non-alkohol utama mereka. Selain itu, terdapat potensi pasar untuk minuman hibrida, karena 47% konsumen telah menunjukkan minat untuk mengeksplorasinya.

Menurut sebuah penelitian, 58% penduduk Bangkok mengetahui dan tertarik untuk mencoba minuman hybrid yang disebut ‘joffee’, yaitu kombinasi kopi dan jus.

Joffee adalah minuman kopi dingin yang dicampur dengan gula tebu dan jus blueberry misalnya. Itu dikemas dalam botol dan disajikan dingin. 

Hal ini memberikan peluang bagi merek untuk menciptakan minuman hibrida inovatif yang memiliki rasa yang sangat menarik bagi konsumen.

Saat membeli minuman, konsumen Thailand memprioritaskan nilai kesehatan dari suatu minuman dibandingkan rasa.

Dengan semakin pentingnya manfaat kesehatan dibandingkan rasa, sinergi rasa dan fungsi menjadi sangat penting bagi minuman untuk memikat konsumen dan membentuk identitas unik.

Individu Gen X di Thailand yang berusia lebih tua menunjukkan kecenderungan lebih besar dalam mengambil keputusan yang sadar akan kesehatan dibandingkan dengan generasi muda seperti Gen Z.

Misalnya, 43% konsumen berusia 45 tahun ke atas lebih menyukai minuman non-alkohol dengan gula rendah/tanpa/dikurangi, dibandingkan dengan 33% dari Gen Z.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa merek dapat menarik demografi Gen X dengan menawarkan pilihan yang berfokus pada kesehatan dengan atribut yang diperbolehkan dan fungsional.

Secara umum, hampir separuh masyarakat Thailand lebih menyukai minuman dengan bahan-bahan yang terkenal bermanfaat bagi kesehatan, seperti kolagen dan probiotik.

Gen Z adalah target pasar utama

Meskipun Gen Z mewakili segmen konsumen terbesar untuk minuman non-alkohol di Thailand, konsumsi mereka tertinggal dibandingkan kelompok usia lain dalam kategori tertentu seperti air kemasan, kopi siap minum (RTD), air bervitamin, dan minuman pengganti makanan (misalnya, shake kaya protein).

Studi riset Mintel menunjukkan adanya potensi signifikan yang belum dimanfaatkan bagi merek-merek di pasar Gen Z.

Perusahaan minuman dapat memanfaatkan peluang untuk menjadi kreatif dengan memperkenalkan rasa manis pada produk mereka untuk menarik individu Generasi Z. Sebanyak 37% individu Generasi Z di Thailand menyatakan preferensi terhadap minuman non-alkohol dengan rasa manis seperti coklat, yang lebih tinggi dibandingkan persentase sampel keseluruhan (30%).

Oleh karena itu, Gen Z dapat dikategorikan sebagai ‘Pemanjakan Emosional’, yang condong ke arah profil rasa yang memanjakan. Namun rasa minuman manis sangat dikaitkan dengan 'tidak sehat'.

Konsumen Gen Z dapat terpengaruh untuk memandang merek secara lebih positif ketika mereka menyertakan komponen fungsional tambahan dalam minuman mereka, sehingga memberikan pilihan yang lengkap dan menarik.

<

Tentang Penulis

Juergen T Steinmetz

Juergen Thomas Steinmetz terus bekerja di industri perjalanan dan pariwisata sejak remaja di Jerman (1977).
Dia menemukan eTurboNews pada tahun 1999 sebagai buletin online pertama untuk industri pariwisata perjalanan global.

Berlangganan
Beritahu
tamu
0 komentar
Masukan Inline
Lihat semua komentar
0
Akan menyukai pikiran Anda, silakan komentar.x
Bagikan ke...