- Taj Mahal ditutup untuk turis pada 4 April, ketika gelombang kedua mulai naik.
- Survei Arkeologi India (ASI) telah memutuskan untuk membuka kembali monumen di bawah pengawasannya saat gelombang kedua surut di seluruh negeri.
- Keputusan akhir telah diserahkan kepada masing-masing pemerintah negara bagian dan hakim distrik di bawah yurisdiksinya monumen tersebut berada.
Hakim Distrik Agra Prabhu N Singh membenarkan bahwa dia menerima pemberitahuan dari ASI dan meneruskannya ke pemerintah negara bagian, meminta pedoman kapan monumen itu dibuka kembali. Pedoman yang direvisi diharapkan tiba pada hari Selasa.
Taj Mahal tetap tertutup untuk turis selama hampir 200 hari pada 2020-21 sebelum dibuka kembali pada 4 April sektor pariwisata dan perhotelan lokal.
Para pelaku bisnis perhotelan terkemuka di Agra mengatakan kepada India Today TV bahwa industri perhotelan telah terpuruk selama 16-17 bulan terakhir. Karyawan hotel nyaris tidak bekerja tanpa pekerjaan. Mereka mengeluh bahwa baik Pusat maupun pemerintah negara bagian tidak memperhatikan keadaan buruk mereka.
Wisatawan domestik dapat kembali ke Agra jika Taj Mahal dibuka kembali pada 16 Juni. Hal ini diharapkan dapat menghidupkan kembali ekonomi lokal di Agra, yang sangat bergantung pada pariwisata Taj Mahal.