Pariwisata Cairns mengucapkan selamat tinggal kepada juara pariwisata Aborigin

Kue-Bush
Kue-Bush
Ditulis oleh Linda Hohnholz

Ini adalah saat yang menyedihkan bagi staf Tjapukai dan pariwisata Cairns karena mereka kehilangan pelopor dalam pariwisata Aborigin yang membantu mengembangkan pengalaman budaya.

“Ini adalah saat yang sangat menyedihkan bagi staf Tjapukai dan industri pariwisata Cairns karena kami telah kehilangan seorang pelopor dalam pariwisata Aborigin yang membantu mengembangkan pengalaman budaya yang otentik,” kata Manajer Umum Tjapukai Shirley Hollingsworth.

Salah satu artis wanita pertama di bisnis pariwisata pribumi tertua di Australia telah meninggal dunia. Hollingsworth mengatakan Martha "Cookie" Brim telah kalah dalam pertempuran melawan kanker pada usia 44 tahun.

“Cookie adalah salah satu kelompok pertama wanita Djabugay yang bergabung dengan Tjapukai pada 1995 dalam persiapan untuk bisnis yang berkembang dari teater dansa di Kuranda menjadi taman budaya yang menawarkan lebih banyak pengalaman adat di Caravonica di Cairns,” katanya.

“Cookie sangat bangga dengan budayanya dan merupakan wanita yang sangat kuat di antara masyarakat Djabugay.

“Menggunakan pengetahuan yang dia peroleh dari menjelajahi hutan hujan Kuranda bersama almarhum kakeknya Warren Brim, Cookie berperan penting dalam mengembangkan pengalaman makanan dan obat-obatan semak Tjapukai.

“Ini termasuk memilih tanaman untuk ditanam di taman budaya yang dapat digunakan dalam tur dan demonstrasi dan membuat manual untuk mengajar staf baru tentang makanan budaya dan obat-obatan masyarakat Djabugay.

“Cookie adalah wajah Tjapukai selama bertahun-tahun dengan fotonya muncul sebagai jaminan pemasaran di seluruh dunia.

“Dia adalah bagian dari upaya Gold Coast untuk menjadi tuan rumah Commonwealth Games 2018, melakukan perjalanan ke St Kitts di Karibia untuk mempromosikan budaya Pribumi Queensland kepada para pemilih.

“Sorotan lain dalam karirnya adalah bertemu Ratu dan Pangeran Phillip ketika mereka mengunjungi Tjapukai pada 2002.

“Cookie menghasilkan 110 persen ketika dia bekerja di sini dan sangat ingin memastikan budaya Djabugay disajikan secara akurat.

"Dia akan memarahi rekan kerjanya karena tidak masuk kerja atau tidak melakukan sesuatu dengan benar, tapi tidak pernah ada kata kasar yang diucapkan tentang dia."

Seorang ibu dari lima anak dan nenek empat anak, Cookie memberikan nama totemnya kepada putra tertuanya Garna, yang berarti kakatua hitam. Garna tumbuh di antara para pemain di Tjapukai dan melanjutkan tradisi keluarga dengan bekerja di sana sebagai pembawa acara budaya.

Perayaan hidup Cookie akan diadakan pada hari Jumat tanggal 28 September pukul 1.45 di Kuranda Pony Club dilanjutkan dengan pemakaman di pemakaman Kuranda.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...