Laba bersih Air Arabia anjlok 37 persen

DUBAI, Uni Emirat Arab – Maskapai penerbangan murah Air Arabia membukukan penurunan laba bersih Q37 sebesar 4%, meleset dari perkiraan analis, dan maskapai berencana untuk memotong dividennya di tengah meningkatnya persaingan dan bahan bakar yang lebih tinggi

DUBAI, Uni Emirat Arab – Maskapai penerbangan murah Air Arabia membukukan penurunan laba bersih Q37 sebesar 4%, meleset dari perkiraan analis, dan maskapai berencana untuk memotong dividennya di tengah meningkatnya persaingan dan harga bahan bakar yang lebih tinggi.

Reuters melaporkan bahwa Air Arabia memperoleh keuntungan 73.2 juta dirham ($19.93 juta) untuk kuartal terakhir tahun 2010, menurut perhitungan Reuters, turun dari 115.68 juta dirham yang dilaporkan selama periode yang sama tahun 2009.

Laba bersihnya untuk 2010 adalah 309.6 juta dirham, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, Senin. Reuters menghitung laba kuartal keempat dari laporan keuangan perusahaan sebelumnya.

Lima analis memperkirakan laba rata-rata 97.42 juta dalam survei Reuters pada Januari.

Dewan maskapai mengusulkan pembayaran dividen tahunan sebesar delapan persen dari modal, setara dengan 8 fils per saham. Perusahaan membayar dividen 10 fils per saham selama periode tahun lalu.

Sebuah catatan dari Credit Suisse memperingatkan bahwa maskapai tersebut dapat memotong dividen 2010 karena hasil semester pertama yang lemah dan tekanan margin yang lebih besar dapat diharapkan karena terbatasnya ruang untuk penghematan biaya lebih lanjut. Maskapai ini, yang didirikan pada 2003 di Sharjah di Uni Emirat Arab, menghadapi persaingan yang meningkat dari pesaing lokal termasuk Jazeera Airways dari Kuwait dan flydubai milik Dubai, serta dari maskapai yang sepenuhnya matang seperti Emirates.

Ketua Sheikh Abdullah Bin Mohammad Al Thani mengatakan dia melihat "peluang pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2011 berdasarkan strategi ekspansi yang sedang berlangsung Air Arabia."

Hub Jordan baru maskapai ini diharapkan akan dibuka pada Juni tahun ini. Ini memiliki hub di Maroko dan meluncurkan operasi di hub ketiganya di Mesir tahun lalu.

Menurut Reuters, operator mengumumkan pengiriman yang diharapkan dari total enam pesawat tahun ini setelah menerima yang pertama dari 44 pesawat pada Oktober tahun lalu.

Pada tahun 2016, setelah pengiriman 44 pesawat A320, total armada operasi Air Arabia akan melebihi 50 pesawat, lebih dari dua kali lipat ukuran armada saat ini.

Saham Air Arabia berakhir 1.9 persen lebih tinggi di bursa Dubai .DFMGI sebelum hasilnya diumumkan.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...