Kongres Asosiasi Perjalanan Afrika dibuka di Tanzania

ARUSHA, Tanzania (eTN) - Kongres ke-33 Asosiasi Perjalanan Afrika (ATA) dibuka di sini di kota wisata Arusha di Tanzania pada hari Senin dengan penekanan untuk mempromosikan pariwisata Afrika di pasar kompetitif global.

ARUSHA, Tanzania (eTN) - Kongres ke-33 Asosiasi Perjalanan Afrika (ATA) dibuka di sini di kota wisata Arusha di Tanzania pada hari Senin dengan penekanan untuk mempromosikan pariwisata Afrika di pasar kompetitif global.

Presiden Tanzania Jakaya Kikwete mengatakan kepada sekitar 300 delegasi Kongres ATA bahwa Afrika masih tertinggal dalam pangsa pariwisata global karena sumber daya yang buruk yang dibagi di antara negara-negara Afrika.

Dia mengatakan pangsa Afrika dalam bisnis pariwisata global kecil meskipun benua itu telah diberkati dengan tempat wisata alam yang melimpah.

Afrika mengharapkan untuk menerima 47 juta wisatawan pada tahun 2010 dengan perkiraan untuk mencatat sekitar 77 juta wisatawan pada tahun 2020, tetapi jumlah tersebut terlalu kecil dibandingkan dengan atraksi yang melimpah dan tak terkalahkan, kata presiden kepada para delegasi.

Secara komparatif, Afrika kurang tertinggal dibandingkan dengan pangsa global 1 miliar dan 1.6 miliar wisatawan selama periode yang sama.

Afrika juga, tetap tertinggal dalam pengembangan pariwisata karena sumber daya yang buruk dan infrastruktur yang terbelakang, yang selama beberapa dekade, menghambat perjalanan di dalam dan di luar benua.

Dia mengatakan Afrika sangat membutuhkan infrastruktur yang dikembangkan dan aksesibilitas ke pasar perjalanan global, sebagian besar outlet pasar Amerika dan Eropa.

Koneksi udara di Afrika telah menjadi kemunduran permanen dalam perkembangan pariwisata di antara negara-negara tersebut. “Bepergian dari satu negara Afrika ke negara lain itu sulit sehingga seseorang mungkin harus pergi ke Eropa untuk mendapatkan koneksi udara ke negara lain yang terletak di dalam perbatasan benua,” kata Kikwete kepada delegasi ATA.

Gambaran negatif media tentang Afrika sebagai benua yang dilanda penyakit, perang, kemiskinan dan ketidaktahuan telah membuat wisatawan enggan mengunjungi benua itu.

Memberikan harapan kepada Afrika, direktur eksekutif ATA Eddie Bergman mengatakan asosiasinya tetap berkomitmen penuh untuk mempromosikan tujuan wisata Afrika.

Dia mengatakan benua itu menunjukkan tren positif dalam perkembangan pariwisata dan ada komitmen yang menggembirakan dari pemerintah Afrika terhadap pengembangan pariwisata dan dukungan kepada investor asing.

ATA telah menyiapkan strategi untuk mendukung negara-negara Afrika untuk membangun pariwisata mereka melalui berbagai cara termasuk media dan komunikasi, kata Eddie kepada delegasi kongres.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...