32 orang terluka dalam penerbangan Hong Kong-Bangkok yang bergejolak

Bangkok — Tiga puluh dua orang dirawat di rumah sakit Kamis setelah pesawat Boeing 747-400 China Airlines mengalami turbulensi parah dalam perjalanan dari Hong Kong ke Bangkok, kata seorang pejabat penerbangan Thailand.

Bangkok — Tiga puluh dua orang dirawat di rumah sakit Kamis setelah pesawat Boeing 747-400 China Airlines mengalami turbulensi parah dalam perjalanan dari Hong Kong ke Bangkok, kata seorang pejabat penerbangan Thailand.

“Penerbangan CI 641 dari Hong Kong mengalami turbulensi 20 menit sebelum mendarat dan kami telah mengirim 32 orang terluka ke tiga rumah sakit terdekat,” kata presiden Bandara Thailand Seererat Prasutanont kepada Agence France-Presse.

Di antara yang terluka adalah 21 penumpang dan 11 awak, katanya.

Maskapai tersebut mempermasalahkan jumlah korban di Thailand, dengan mengatakan bahwa hanya 21 orang yang terluka.

China Airlines, maskapai terkemuka Taiwan, mengatakan hanya dua penumpang China yang dirawat di rumah sakit, sementara 15 pelancong dan empat awak kabin mengalami luka ringan.

Chaiwat Banthuamporn, wakil direktur rumah sakit Smithivej Sri Nakharin di Bangkok, tempat 20 orang yang terluka dirawat, mendukung versi pejabat Thailand tentang kejadian tersebut.

Chaiwat mengatakan sebagian besar cedera adalah memar ringan dan keseleo.

“Sebelas dari 20 telah dipulangkan dan hanya empat yang masih dalam pengawasan,” katanya. “Hampir semuanya berkewarganegaraan China,” tambahnya.

Pejabat Thailand mengatakan pesawat itu membawa 147 penumpang dan 11 awak sementara maskapai mengatakan 163 penumpang berada di dalamnya.

Empat belas dari yang terluka berasal dari Thailand, Amerika Serikat dan Israel, tambah maskapai itu.

Pesawat yang memulai perjalanannya di ibu kota Taiwan Taipei Kamis pagi dan mendarat di Hong Kong untuk singgah sebentar, akhirnya mendarat dengan selamat di Bandara Suvarnabhumi Bangkok pada pukul 1.

Itu adalah insiden turbulensi parah kedua bagi maskapai dalam waktu kurang dari dua minggu.

Sekitar 30 orang, termasuk seorang pria yang menderita patah tulang belakang, terluka pada 20 September ketika jet China Airlines lainnya mengalami turbulensi parah dalam perjalanan dari Taiwan ke pulau Bali di Indonesia.

Pesawat itu tidak rusak dalam insiden September dan kemudian kembali ke Taiwan, kata maskapai itu.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...