Merokok dan Autisme: Kaitannya dalam kehamilan

Rilis Gratis TAHAN 3 | eTurboNews | eTN
Ditulis oleh Linda Hohnholz

Merokok sebelum atau selama kehamilan dapat dikaitkan dengan ciri-ciri gangguan spektrum autisme (ASD), seperti gejala gangguan sosial, menurut sebuah studi baru terhadap sekitar 11,000 anak yang didanai oleh National Institutes of Health (NIH). Studi ini juga mengamati bahwa bayi cukup bulan yang ibunya merokok sebelum dan selama kehamilan memiliki 44 persen peningkatan risiko menerima diagnosis ASD di kemudian hari. Penelitian yang berjudul “Maternal Tobacco Smoking and Offspring Autism Spectrum Disorder or Traits in ECHO Cohorts” diterbitkan dalam Autism Research.

Rashelle J. Musci, Ph.D. dari Universitas Johns Hopkins dan Irva Hertz-Picciotto, Ph.D. dari University of California, Davis, memimpin upaya kolaboratif ini sebagai peneliti dalam Program Pengaruh Lingkungan pada Hasil Kesehatan Anak (ECHO) yang didanai NIH.

Tim peneliti mengumpulkan informasi dari anak-anak di 13 kohort ECHO di seluruh AS. Setiap kohort mengumpulkan diagnosis ASD, memberikan Skala Responsivitas Sosial untuk menentukan gangguan sosial pada anak-anak, atau keduanya. Semua kohort juga mengumpulkan data tentang kebiasaan merokok ibu sebelum melahirkan dan variabel pengganggu potensial.

“Studi di masa depan dapat membantu menentukan periode prenatal spesifik di mana bayi paling rentan terhadap paparan asap rokok dan faktor lain, seperti kebiasaan gaya hidup atau ayah yang merokok, yang dapat mempengaruhi perkembangan anak,” kata Hertz-Picciotto.

APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI PASAL INI:

  • “Penelitian di masa depan dapat membantu menentukan periode prenatal spesifik di mana bayi paling rentan terhadap paparan asap rokok dan faktor lain, seperti kebiasaan gaya hidup atau ayah yang merokok, yang dapat mempengaruhi perkembangan anak,”.
  • Merokok sebelum atau selama kehamilan mungkin dikaitkan dengan ciri-ciri gangguan spektrum autisme (ASD), seperti gejala gangguan sosial, menurut sebuah penelitian baru terhadap sekitar 11,000 anak yang didanai oleh National Institutes of Health (NIH).
  • Studi tersebut juga mengamati bahwa bayi cukup bulan yang ibunya merokok sebelum dan selama kehamilan memiliki peningkatan risiko sebesar 44 persen untuk menerima diagnosis ASD di kemudian hari di masa kanak-kanak.

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Berlangganan
Beritahu
tamu
0 komentar
Masukan Inline
Lihat semua komentar
0
Akan menyukai pikiran Anda, silakan komentar.x
Bagikan ke...