Warga negara AS yang menghadiri pertemuan profesional di Kuba tidak memerlukan izin khusus

0a2a_20
0a2a_20
Ditulis oleh Linda Hohnholz

WASHINGTON, DC – Pemerintah Amerika telah mengumumkan serangkaian peraturan baru, yang mulai berlaku pada hari Jumat, yang meringankan pembatasan perjalanan ke Kuba.

WASHINGTON, DC – Pemerintah Amerika telah mengumumkan serangkaian peraturan baru, yang mulai berlaku pada hari Jumat, yang meringankan pembatasan perjalanan ke Kuba. Mungkin yang paling penting, warga negara AS akan dapat pergi ke Kuba tanpa izin khusus jika mereka menghadiri pertemuan profesional.

Dengan peraturan baru tersebut, warga Amerika dapat mengunjungi Kuba tanpa memperoleh izin khusus dari pemerintah karena 12 alasan:

1. Kunjungan keluarga
2. Urusan resmi pemerintah AS, pemerintah asing, dan organisasi antar pemerintah tertentu
3. Kegiatan jurnalistik
4. Penelitian profesional dan pertemuan profesional
5. Kegiatan pendidikan
6. Kegiatan keagamaan
7. Pertunjukan publik, klinik, lokakarya, kompetisi atletik dan lainnya, serta pameran
8. Dukungan untuk rakyat Kuba
9. Proyek kemanusiaan
10. Kegiatan yayasan swasta, penelitian, atau lembaga pendidikan
11. Ekspor, impor, atau transmisi informasi atau materi informasi
12. Transaksi ekspor tertentu yang dapat dipertimbangkan untuk mendapatkan otorisasi berdasarkan peraturan dan pedoman yang ada

Artinya, agen perjalanan korporat dan maskapai penerbangan kini dapat menjual perjalanan ke Kuba tanpa izin khusus dari pemerintah. Selain itu, wisatawan akan dapat menggunakan kartu kredit dan membelanjakan uang di Kuba, dan dapat membawa kembali suvenir senilai $400 (termasuk alkohol atau tembakau senilai $100).

Langkah ini menyusul keputusan akhir tahun lalu untuk memulihkan hubungan diplomatik penuh dengan Kuba dan membuka kedutaan besar di Havana. Keputusan itu membalikkan kebijakan isolasi dan embargo yang sudah berlangsung selama 50 tahun, dan terjadi setelah berbulan-bulan perundingan rahasia yang diselenggarakan oleh Kanada dan didorong oleh Paus Fransiskus.

Menurut Orlando Sun-Sentinel, banyak bisnis di Florida Selatan yang “membedah rincian” peraturan baru tersebut, sangat menginginkan peluang untuk memperluas bisnis dengan pulau tetangga yang berpenduduk 11 juta orang. Namun makalah ini juga mencatat bahwa akan ada risiko dan manfaat ketika perusahaan-perusahaan yang berbasis di AS mulai bekerja di “pasar baru yang rumit” ini. Sementara itu, pemerintah Kuba dilaporkan tidak mengatakan apa pun secara terbuka tentang bagaimana mereka akan mengatur perdagangan baru dengan Amerika Serikat atau menangani permintaan hak pendaratan lebih banyak untuk penerbangan.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...