Menteri Brexit Inggris: “Tidak ada upaya untuk tetap berada di UE melalui pintu belakang”

LONDON, Inggris – Menteri Brexit Inggris David Davis mengatakan tidak akan ada referendum kedua dan Inggris akan meninggalkan Uni Eropa sesuai rencana.

LONDON, Inggris – Menteri Brexit Inggris David Davis mengatakan tidak akan ada referendum kedua dan Inggris akan meninggalkan Uni Eropa sesuai rencana.

“Tidak akan ada upaya untuk tetap berada di UE melalui pintu belakang. Tidak ada upaya untuk menunda, menggagalkan atau menggagalkan keinginan rakyat Inggris. Tidak ada upaya untuk merekayasa referendum kedua karena beberapa orang tidak menyukai jawaban pertama,” katanya kepada anggota parlemen Inggris pada hari Senin.


“Kedua belah pihak yang berargumentasi harus menghormati hasilnya,” kata Davis, yang berpidato di depan parlemen untuk pertama kalinya sejak ia dilantik pada 13 Juli.

Namun, dia mengatakan bahwa Inggris tidak menganggap “Brexit sebagai akhir” hubungannya dengan Eropa, melainkan “memulai hubungan baru” dengan blok tersebut.

Pada tanggal 23 Juni, sekitar 52 persen (17.4 juta) masyarakat Inggris melakukan referendum untuk meninggalkan UE setelah 43 tahun menjadi anggota, sementara sekitar 48 persen (16.14 juta) masyarakat memilih untuk tetap menjadi anggota UE.

Davis mengatakan bahwa Inggris sedang mencoba untuk mencapai kesepakatan “unik” dengan UE yang dapat membantu negara tersebut memulihkan kedaulatan, mengurangi imigrasi dan meningkatkan perdagangan dengan blok tersebut setelah perpecahan mereka.



“Hal ini berarti mengendalikan jumlah orang yang datang ke Inggris dari Eropa – namun juga memberikan hasil positif bagi mereka yang ingin berdagang barang dan jasa.”

Namun, Davis dituduh “mengacau” oleh anggota parlemen oposisi, yang beberapa di antaranya mengatakan “nada optimisnya” tidak akan memberikan gambaran yang jelas tentang seperti apa Brexit nantinya.

“Kami tidak lebih bijak mengenai rencana pemerintah setelah pernyataan David Davis. Nada optimis saja tidak cukup dan ungkapan 'Brexit berarti Brexit' pasti sudah melewati masa berlakunya,” kata politisi konservatif Inggris Anna Soubry, yang memilih untuk tetap berada di UE, kepada Reuters.

Pernyataan Davis muncul setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May menolak dilakukannya referendum kedua atau pemilihan umum.

Menurut The Telegraph, May akan menerapkan Pasal 50 tanpa pemungutan suara di parlemen.

Dia diperkirakan akan menerapkan Pasal 50, yaitu proses resmi dua tahun untuk keluarnya suatu negara dari UE, pada awal tahun 2017.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...