Pemimpin oposisi Uganda membantah naik pesawat oleh Kenya Airways

UGANDA (eTN) – CEO Kenya Airways, Dr.

UGANDA (eTN) – CEO Kenya Airways, Dr. Titus Naikuni, baru saja merilis pernyataan yang menjelaskan keadaan di mana pemimpin oposisi Uganda Besigye ditolak naik pesawat pagi ini dalam usahanya untuk kembali ke Kampala. Maskapai penerbangan nasional Kenya telah menerima informasi bahwa penerbangan akan ditolak mendarat di Entebbe, menyebabkan pesawat kembali ke Nairobi dan merepotkan penumpang.

Besigye diminta untuk minggir ketika mencoba untuk check-in sampai maskapai dapat memastikan dari pihak berwenang di Bandara Internasional Entebbe bahwa setiap pesawat yang membawanya akan diizinkan untuk mendarat, dan begitu informasi itu ada, dia memesan ulang ke penerbangan sore hari dari Nairobi ke Entebbe.

Media Center di Kampala, bagaimanapun, mengirimkan pernyataan kepada pers bahwa Besigye tampaknya menolak untuk melakukan perjalanan pada penerbangan malam, yang semakin memperumit situasi.

Sementara itu, beberapa kepala negara dan pemerintahan telah tiba di Entebbe yang akan menyaksikan pelantikan Presiden Museveni besok di lapangan upacara di Kololo dan telah menetap di Commonwealth Resort di Munyonyo, dari mana mereka juga diharapkan untuk mengadakan pertemuan bilateral dan multilateral. berbicara dengan tuan rumah Uganda mereka.

Berikut pernyataan lengkap Kenya Airways yang diterima beberapa jam lalu dan ditandatangani oleh Titus Naikuni, Group Managing Director dan CEO Kenya Airways:

Kenya Airways ingin mengonfirmasi kepada penumpang, pelanggan, investor, dan publiknya bahwa Pemimpin Oposisi Uganda Dr. Kizza Besigye sekarang dijadwalkan berangkat pada KQ414/11 Mei berangkat dari Bandara Internasional Jomo Kenyatta menuju Bandara Internasional Entebbe pada pukul 1750.

Dr. Besigye sebelumnya ditolak naik KQ 410/11 Mei pukul 0800 setelah informasi dari sumber intelijen internal Kenya Airways bahwa pesawat tidak akan diizinkan mendarat di Bandara Internasional Entebbe jika dia ada di dalamnya. Oleh karena itu, Dr. Besigye tidak dapat naik ke pesawat karena Kenya Airways harus terlebih dahulu memastikan informasi ini tanpa mengganggu penumpang lain yang menuju Entebbe.

Maskapai kini telah mengkonfirmasi dan mengeluarkan tiket Dr. Besigye dan istrinya untuk berangkat dari Nairobi pada malam hari. Maskapai mengambil kesempatan paling awal untuk meminta maaf kepada Dr. Besigye atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...