Orang Pakistan tidak diizinkan di La Maison Restaurant di Islamabad

Restoran La Maison di Islamabad digerebek oleh polisi dan minuman keras ilegal disita, lapor media elektronik Pakistan.

Restoran La Maison di Islamabad digerebek oleh polisi dan minuman keras ilegal disita, lapor media elektronik Pakistan. Dilaporkan pemilik Prancis Philippe Lafforgue dari La Maison, Marvi Road, F-7/1 melarikan diri ketika polisi menggerebek restorannya.

“La Maison” di Islamabad, mengharuskan pelanggan untuk memberikan informasi seperti kewarganegaraan dan nomor paspor seseorang karena restoran ini menyajikan makanan non-Hilal tetapi ada kampanye besar-besaran terhadap restoran ini sejak 2 Januari 2014.

Restoran mulai beroperasi di Marvi Road sektor F-7/1. Itu menjadi pusat perhatian setelah diduga melarang masuknya orang Pakistan.

Pemilik Philippe Lafforgue berpendapat bahwa kebijakan restoran hanya bermaksud untuk menghormati tradisi Muslim karena menu berisi makanan yang tidak halal, atau diperbolehkan dalam Islam. Meskipun alkohol dilarang oleh Islam, restoran mengizinkan pekerja bartender Pakistan. Lafforgue menambahkan bahwa restorannya, yang katanya lebih seperti klub, bukan satu-satunya tempat yang menolak pelanggan Pakistan.

Terdapat sebanyak 63 restoran dan kafe yang beroperasi di kawasan pemukiman yang melanggar norma tata guna lahan. Sendirian di sektor F-7, tempat La Maison berada, ada 10 restoran dan kafe lain yang beroperasi. Demikian pula, sekitar tujuh restoran di Sektor F-6, 11 di Sektor F-8, 11 di Sektor G-9 dan masing-masing satu di Sektor F-11, F-10, G-6, G-10, dan G-11 adalah beroperasi di kawasan pemukiman. Sementara itu, ada juga sejumlah restoran di desa percontohan Islamabad.

"Pakistan's Not Allowed" membaca sebuah plakat di dinding depan restoran yang difoto dan dipublikasikan di media nasional. Setelah orang-orang di media sosial mengangkat masalah ini, administrasi restoran dilaporkan menghapusnya.

APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI PASAL INI:

  • “Pakistan Tidak Diizinkan” tertulis di sebuah plakat di dinding depan restoran yang difoto dan dipublikasikan di media nasional.
  • Demikian pula, sekitar tujuh restoran di Sektor F-6, 11 di Sektor F-8, 11 di Sektor G-9 dan masing-masing satu di Sektor F-11, F-10, G-6, G-10, dan G-11 adalah beroperasi di kawasan pemukiman.
  • Lafforgue menambahkan bahwa restorannya, yang menurutnya lebih merupakan sebuah klub, bukanlah satu-satunya restoran yang menolak pelanggan asal Pakistan.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...