Bandara Internasional Kuala Namu Medan yang baru akan beroperasi 25 Juli

Bandara Internasional Kuala Namu Medan yang ditunggu-tunggu akan mulai beroperasi mulai Kamis, 25 Juli 2013, kata Direktur Bandara PT Angkasa Pura II, Salahuddin Rafi kepada pers.

Bandara Internasional Kuala Namu Medan yang ditunggu-tunggu akan mulai beroperasi mulai Kamis, 25 Juli 2013, kata Direktur Bandara PT Angkasa Pura II, Salahuddin Rafi kepada pers. Pesawat pertama yang lepas landas dari Kuala Namu diperkirakan adalah pesawat Garuda Indonesia, meninggalkan Medan, ibu kota Sumatera Utara, pada pukul 0600 Waktu Indonesia Barat.

Bandara Kuala Namu akan menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah bandara Soekarno-Hatta di Jakarta menggantikan bandara Polonia saat ini yang sudah menjadi bandara tersibuk keempat di Tanah Air setelah Jakarta, Bali, dan Surabaya. Medan adalah pintu gerbang utama menuju keajaiban wisata di sekitar Danau Toba yang megah dan besar.

Dibangun di bekas perkebunan PT Perkebunan Tanjung Morawa di Deli Serdang, Bandara Internasional Kuala Namu memiliki landasan pacu sepanjang 3,750 meter kali 60 meter untuk memungkinkan pendaratan dan lepas landas pesawat berbadan lebar. Bandara ini dibangun untuk melayani 9 juta penumpang pada tahap pertama, dan 16 juta penumpang pada tahap kedua, melayani 4.5 juta penumpang internasional dan 2.6 juta penumpang transit internasional. Terminal ini mencakup area seluas 6.5 hektar, dengan 3.5 hektar untuk penggunaan komersial.

Simulasi dan pemeriksaan teknis dan navigasi bandara telah dilakukan dengan cermat sejak Januari tahun ini dan semuanya dipastikan siap. Bandara tersebut sudah 100 persen siap beroperasi, kata Salahuddin kepada Bisnis Indonesia, meski saat ini jalan tol dan jalan tol menuju bandara dari Medan belum rampung 98%. Keterlambatan pembangunan disebabkan kesulitan pembebasan lahan.

Pada masa transisi, Medan akan dilayani oleh dua bandara sekaligus, karena Bandara Polonia tetap beroperasi, sedangkan Kuala Namu menjalani operasional awal.

Sementara itu, akses menuju dan dari bandara masih harus melalui jalan lama antara Medan dan kota Kuala Namu, sekitar 19 km timur laut Medan dan sekarang Bandara Polonia. Penumpang dapat menggunakan bus Damri dan mini bus Trans Medan antara bandara dan kota.

Jalur kereta bandara akan mengangkut penumpang dari dan ke Medan sebanyak 15 kali sehari dengan kapasitas 172 penumpang. Kereta dan perlengkapannya dibuat di Korea Selatan, set pertama akan tiba pada awal Agustus dan kedua pada Desember tahun ini. Sementara itu, INKA, perusahaan konstruksi Kereta Api Indonesia, akan mendukung jalur tersebut dengan gerbong buatan dalam negeri. Ini akan menjadi kereta bandara pertama di Indonesia.

Pembangunan Bandara Internasional Kuala Namu sempat tertunda beberapa kali. Awalnya direncanakan pada tahun 1991, namun ditunda karena Krisis Ekonomi Asia. Meskipun demikian, saat ini, karena bandara ini merupakan kunci dalam Rencana Percepatan Perekonomian (MP3EI), dan merupakan penghubung penting dalam perjanjian ASEAN Open Sky 2015, Bandara Kuala Namu telah menjadi fokus pembangunan ekonomi di seluruh Sumatera.

Bandara Polonia di Medan saat ini, yang terletak di pinggiran kota Medan, dan dibangun sekitar 70 tahun yang lalu, sudah sangat padat. Lokasinya yang terlalu dekat dengan kota membahayakan baik pesawat maupun warga sekitar.

Medan memiliki lalu lintas udara domestik yang sangat sibuk. Bandaranya menerima banyak penerbangan internasional. SilkAir dan ValuAir terbang dari Singapura ke Medan, sedangkan Kuala Lumpur dan Penang dilayani dari Medan oleh penerbangan AirAsia, Malaysian Airlines, Garuda Indonesia, Lion Air, Firefly, Mandala Airlines (melalui Tiger Airways), dan Srivijaya Air. AirAsia Indonesia terbang ke Medan dari Penang, Kuala Lumpur, Bangkok, dan Hong Kong.

APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI PASAL INI:

  • Kuala Namu Airport will be the second largest airport in Indoneisa after the Soekarno-Hatta airport in Jakarta to replace the present Polonia airport, which is already the fourth busiest airport in the country after Jakarta, Bali and Surabaya.
  • Nonetheless, today, since the airport is key in the country's Accelerated Economic Plan (MP3EI), and an important hub in the ASEAN Open Sky 2015 accord, the Kuala Namu Airport has been the focus for the economic development for the whole of Sumatra.
  • Meanwhile, access to and from the airport must still be made through the old road between Medan and the town of Kuala Namu, some 19 km northeast of Medan and the present Polonia Airport.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...