Konsultan dan Analis Pariwisata Emmanuel Frimpong adalah Presiden Jaringan Penelitian Pariwisata Afrika, dan menyerukan agar Sekretaris Jenderal Pariwisata PBB Zurab Pololikashvili mengundurkan diri.
Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) saat ini UN Tourism merupakan badan khusus PBB yang bertanggung jawab untuk mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan dan dapat diakses secara universal. Sekretaris Jenderal UNWTO secara tradisional menjabat maksimal dua periode, memastikan rotasi kepemimpinan dan perspektif baru. Namun, Sekretaris Jenderal saat ini, Tn. Zurab Pololikashvili, saat ini tengah mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga, sehingga menimbulkan kekhawatiran besar dalam komunitas pariwisata global. Ketika saya berpikir mendalam tentang tindakan Sekjen saat ini, saya sampai pada kesimpulan bahwa ini tidak etis, tidak adil, dan menjadi preseden buruk bagi organisasi.
Kekhawatiran Etis
Melanggar Norma Kelembagaan dan Prinsip Demokrasi
UNWTO, seperti banyak organisasi internasional, telah mempertahankan preseden pembatasan masa jabatan Sekretaris Jenderal menjadi dua periode.
Hal ini sejalan dengan praktik PBB yang lebih luas, terbukti dari Sekretaris Jenderal PBB yang jarang mencalonkan diri untuk lebih dari dua periode. Memperpanjang masa jabatan di luar norma yang ditetapkan merusak prinsip-prinsip demokrasi tentang rotasi kepemimpinan dan transparansi, sehingga menciptakan preseden yang berbahaya bagi para pemimpin masa depan.
Selain itu, perubahan aturan untuk memperbolehkan masa jabatan ketiga saat menjabat dengan alasan kekosongan yang belum diratifikasi menimbulkan kekhawatiran etika yang serius tentang kepentingan pribadi dan manipulasi struktur tata kelola. Langkah ini dapat dianggap sebagai upaya untuk mempertahankan kekuasaan daripada memprioritaskan kepentingan terbaik organisasi.
Ketidakadilan
Dugaan Manipulasi Pemilu dan Masalah Tata Kelola
Pemilihan umum sebelumnya yang diselenggarakan Tuan Pololikashvili telah dirusak oleh tuduhan kecurangan, dengan laporan yang menunjukkan bahwa proses pemilihan umum dimanipulasi untuk merugikan kandidat lain.
Misalnya, dalam pemilihan umum tahun 2021, pemungutan suara dijadwalkan selama masa karantina wilayah nasional di Spanyol, yang membatasi kemampuan para pesaing untuk berkampanye secara efektif. Ada pula tuduhan dan kekhawatiran tentang favoritisme, kurangnya transparansi, dan pengaruh yang tidak semestinya terhadap proses pemilihan.
Membiarkan petahana untuk 'mengubah' aturan demi memperluas kepemimpinannya membuat persaingan menjadi tidak adil. Hal ini membuat kandidat lain yang memenuhi syarat enggan untuk mencalonkan diri dan mengurangi kredibilitas UNWTOProses seleksi kepemimpinan (UN Tourism). Pemilihan yang adil dan pergantian kepemimpinan sangat penting untuk menjaga legitimasi kelembagaan.
Ide Buruk:
Perlawanan dari Negara Anggota Utama dan Menurunnya Kepercayaan
Spanyol, negara tuan rumah UNWTO markas besar, secara terbuka menentang upaya Pololikashvili untuk masa jabatan ketiga.
Penentangan ini mencerminkan ketidakpuasan yang lebih luas di antara negara-negara anggota dan pemangku kepentingan terkait kepemimpinannya. Seorang pemimpin yang tidak memiliki dukungan internasional yang luas tidak dapat secara efektif menggerakkan agenda pariwisata global.
Jika pemangku kepentingan utama, termasuk negara tuan rumah, tidak setuju, hal itu menunjukkan hilangnya kepercayaan yang signifikan terhadap pemerintahannya. Pengamatan pribadi terhadap bahasa tubuh sebagian besar pemimpin pariwisata di ITB Berlin 2025 menunjukkan ketidaksenangan yang jelas atas keputusan Sekjen untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga.
Memperluas kepemimpinan seseorang melampaui batas standar akan merusak kepercayaan kelembagaan. Sektor pariwisata global membutuhkan kepemimpinan yang stabil, tidak memihak, dan kompeten yang mewakili semua negara anggota.
Membiarkan masa jabatan ketiga dapat melemahkan kredibilitas organisasi tersebut dan membuat negara lain enggan terlibat sepenuhnya dalam misinya.
Kurangnya Kemajuan dalam Tantangan Utama Pariwisata
Di bawah kepemimpinan Bapak Pololikashvili, UNWTO telah menghadapi kritik karena menangani tantangan utama pariwisata global.
Selama pandemi COVID-19, organisasi tersebut dikritik karena lambannya menyediakan strategi yang kohesif dan dapat ditindaklanjuti untuk membantu negara-negara yang sedang berjuang dalam menghidupkan kembali sektor pariwisata mereka. Selain itu, para kritikus berpendapat bahwa masa jabatannya lebih berfokus pada manuver politik pribadi daripada memajukan UNWTOMisi utamanya adalah mempromosikan pariwisata berkelanjutan.
Jika seorang pemimpin tidak dapat menunjukkan kemajuan signifikan pada isu-isu utama dalam dua periode, perpanjangan mandatnya tidak akan menghasilkan hasil yang berbeda. Perubahan kepemimpinan sangat penting untuk memperkenalkan ide-ide, perspektif, dan solusi baru untuk masalah pariwisata global yang mendesak.
Risiko Konsolidasi Kekuasaan dan Melemahnya Akuntabilitas
Memperpanjang masa jabatan seorang pemimpin melampaui batas yang ditetapkan menimbulkan kekhawatiran tentang konsolidasi kekuasaan. Organisasi internasional berkembang pesat dengan rotasi kepemimpinan, memastikan perspektif baru dan mencegah menguatnya kekuasaan. Membiarkan Tn. Pololikashvili menjabat untuk ketiga kalinya dapat melemahkan proses demokrasi internal, mencegah kandidat baru yang memenuhi syarat untuk maju, dan mengikis akuntabilitas dalam UNWTO.
Pemimpin yang terlalu lama berkuasa sering kali mengembangkan jaringan pengaruh yang mengurangi transparansi dan akuntabilitas. Semakin lama seorang pemimpin berkuasa, semakin sulit baginya untuk menantang otoritasnya, yang berujung pada masalah tata kelola yang dapat menghambat efektivitas organisasi.
Kesimpulan
UNWTO/UN Tourism harus mengutamakan transparansi, akuntabilitas, dan kepatuhan pada norma-norma demokrasi.
Membiarkan Bapak Zurab Pololikashvili untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga tidak hanya tidak etis dan tidak adil, tetapi juga merupakan preseden buruk bagi kredibilitas jangka panjang organisasi tersebut. Negara-negara anggota harus memperkuat batasan dua periode jabatan untuk menegakkan integritas UNWTO kepemimpinan, memastikan tata kelola yang adil, dan menjaga kepercayaan komunitas pariwisata global.
Perubahan kepemimpinan sangat penting bagi inovasi, keadilan, dan pertumbuhan organisasi yang berkelanjutan. Saya berharap Tn. Zurab Pololikashvili akan mempertimbangkan kembali keputusannya untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga, tetapi menjadi negarawan yang mendukung organisasi.