Berhenti dan mencuri: Pencuri memangsa turis di Malaysia

KUALA LUMPUR, Malaysia (eTN) – Polisi Malaysia dan Asosiasi Hotel Malaysia telah bergabung untuk melacak gerombolan pencuri asing terorganisir yang telah memangsa tamu di hotel-hotel top selama beberapa tahun terakhir.

Khawatir dengan kerusakan yang ditimbulkannya pada industri pariwisata negara itu, seorang pengusaha hotel berkata, “Kami membutuhkan lebih banyak kerja sama dalam industri dan polisi.”

KUALA LUMPUR, Malaysia (eTN) – Polisi Malaysia dan Asosiasi Hotel Malaysia telah bergabung untuk melacak gerombolan pencuri asing terorganisir yang telah memangsa tamu di hotel-hotel top selama beberapa tahun terakhir.

Khawatir dengan kerusakan yang ditimbulkannya pada industri pariwisata negara itu, seorang pengusaha hotel berkata, “Kami membutuhkan lebih banyak kerja sama dalam industri dan polisi.”

Diyakini orang asing dari Kolombia, Peru, Filipina dan Timur Tengah, polisi mengkonfirmasi pada konferensi pers di Kuala Lumpur kemarin bahwa geng telah beroperasi di ibukota Malaysia serta Penang dan Johor Baru.

Dalam kasus terbaru yang dipublikasikan, sekelompok pencuri terorganisir, diyakini orang Peru, tertangkap di rekaman CCTV hotel melakukan tindakan mereka dengan mengalihkan perhatian korban mereka di meja check-in ketika anggota geng lainnya kabur dengan barang bawaan korban langsung dari lobi hotel. "Itu dieksekusi tepat di depan hidung para korban, staf hotel dan petugas keamanan."

Pihak berwenang yakin geng itu membuntuti korban mereka dari Bandara Internasional Kuala Lumpur langsung ke hotel.

Polisi juga percaya bahwa geng-geng tersebut mungkin tidak hanya memiliki hubungan lokal untuk membuang jarahan mereka, tetapi juga hubungan internasional untuk menerima petunjuk dari korban yang mereka tuju.

Modus operandi lain yang dilakukan para pencuri termasuk menyamar sebagai petugas Interpol, dan taktik sulap dengan dalih mengubah ke mata uang yang lebih kecil.

Menurut polisi, telah terjadi 16 kasus pencopetan dan 27 kasus pencurian hotel.

Mengabaikan insiden yang belum “mengkhawatirkan,” Asisten Komisaris CID Kuala Lumpur Ku Chin Wah mengatakan, polisi menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan kasus tersebut karena para korban tidak mau mengajukan laporan polisi dan hadir di pengadilan untuk memberikan bukti.

“Dalam banyak kesempatan, ” tambah Ku, “pelakunya ditangkap selama upaya yang gagal. Tetapi kami hanya dapat mengenakan biaya kepada mereka karena masuk tanpa izin di area hotel.”

Mengakui bahwa situasinya membutuhkan kerja sama yang lebih erat antara polisi dan pelaku bisnis perhotelan, Ku berkata, “Jika kami mendapatkan informasi apa pun, kami akan mengirimkan peringatan kepada pelaku bisnis perhotelan.”

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...