Singapura memindahkan pekerja migran ke 'kapal akomodasi' yang berlabuh di area terlarang

Singapura mengembalikan pekerja migran ke 'kapal akomodasi' yang berlabuh di area terlarang
Singapura memindahkan pekerja migran ke 'kapal akomodasi' yang berlabuh di area terlarang

Pejabat pemerintah Singapura mengumumkan rencana untuk menampung ribuan pekerja migran di 'kapal akomodasi' terapung yang biasanya digunakan untuk staf industri lepas pantai dan kelautan.

Puluhan ribu 'pekerja tamu' asing, banyak dari Asia Selatan, tinggal di asrama yang sempit di seberang Singapura, yang telah menjadi sumber terbesar Covid-19 infeksi dalam beberapa hari terakhir.

Beberapa penghuni yang sehat dari fasilitas tersebut dipindahkan ke situs lain termasuk kamp militer, pusat pameran, blok perumahan umum yang kosong dan kapal akomodasi, yang dijuluki "hotel terapung".

“Setiap fasilitas dapat menampung beberapa ratus penumpang dan dapat diatur dengan tepat untuk mencapai jarak yang aman,” kata Menteri Perhubungan Khaw Boon Wan, setelah dia mengunjungi salah satu kapal. Mereka berlabuh di area terlarang di terminal pelabuhan.

Singapura melaporkan 233 kasus COVID-19 baru pada hari Minggu, sehingga totalnya menjadi 2,532, delapan di antaranya telah meninggal.

APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI PASAL INI:

  • “Each facility can hold a few hundred occupants and can be suitably organized to achieve safe distancing,” Minister of Transport Khaw Boon Wan said, after he visited one of the vessels.
  • Tens of thousands of foreign ‘guest workers’, many from South Asia, live in cramped dormitories across Singapore, which have become the biggest source of COVID-19 infections in recent days.
  • Some of the healthy residents of those facilities are being moved to other sites including military camps, an exhibition center, vacant public housing blocks and the accommodation vessels, dubbed “floating hotels.

<

Tentang Penulis

Pemimpin Redaksi Penugasan

Pemimpin redaksi Tugas adalah Oleg Siziakov

Bagikan ke...