Rwanda tidak lagi memerlukan tes PCR untuk pendatang asing baru

Rwanda lagi membutuhkan tes PCR untuk pendatang asing baru
Rwanda lagi membutuhkan tes PCR untuk pendatang asing baru
Avatar Harry Johnson
Ditulis oleh Harry Johnson

Penumpang yang tiba di Bandara Internasional Kigali tidak perlu lagi menjalani tes PCR saat datang dan tiba di Rwanda, mereka hanya harus menunjukkan Antigen Rapid Test (RDT) negatif yang diambil 72 jam sebelum keberangkatan penerbangan pertama mereka ke Rwanda. 

Tes COVID-19 tidak wajib bagi anak-anak pendamping di bawah 5 tahun. 

Tes Cepat Antigen tambahan akan dilakukan pada saat kedatangan dengan biaya perjalanan sebesar $5 USD

  • Selain itu, semua pelancong yang tiba di Rwanda harus melengkapi formulir pencari penumpang dan mengunggah sertifikat Tes Cepat Covid-19 yang diambil dalam waktu 72 jam sebelum menuju bandara.
  • Untuk Penumpang yang Berangkat dari Rwanda, diperlukan Rapid Test yang negatif, harus diambil 72 jam sebelum keberangkatan. Tes PCR harus disajikan jika hanya diperlukan di tujuan akhir. 
  • Mengenakan Masker wajah di Rwanda tidak lagi wajib namun orang didorong untuk memakai masker saat berada di dalam ruangan. 

Sebelumnya, Kabinet Rwanda mengeluarkan komunike yang mengumumkan bahwa masker wajah tidak lagi wajib, tetapi masih 'sangat dianjurkan' di luar ruangan.

“Mengenakan masker tidak lagi wajib, namun orang didorong untuk memakai masker di dalam ruangan,” kata komunike yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri.

Keputusan pemerintah untuk mengakhiri mandat masker wajah di luar ruangan didasarkan pada situasi COVID-19 yang membaik di mana negara tersebut telah menyaksikan penurunan infeksi COVID-19 sejak awal tahun 2022.

Rwanda adalah salah satu dari sedikit negara yang mampu memvaksinasi lebih dari 60 persen penduduknya, mengatasi keraguan vaksin yang terlihat di benua itu.

Sebanyak 9,028,849 orang telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 sementara 8,494,713 orang telah menerima dosis kedua hingga 13 Mei. 

Tentang Penulis

Avatar Harry Johnson

Harry Johnson

Harry Johnson telah menjadi editor tugas untuk eTurboNews selama lebih dari 20 tahun. Dia tinggal di Honolulu, Hawaii, dan berasal dari Eropa. Dia senang menulis dan meliput berita.

Berlangganan
Beritahu
tamu
0 komentar
Masukan Inline
Lihat semua komentar
0
Akan menyukai pikiran Anda, silakan komentar.x
Bagikan ke...