Qantas: Pendaratan darurat profil tinggi ketiga dalam delapan hari

SYDNEY, Australia - Badan penerbangan Australia meluncurkan tinjauan terhadap standar keselamatan Qantas Airways pada hari Minggu setelah sebuah pesawat jet yang menuju Manila menyemprotkan bahan bakar hidraulik menjadi peringkat ketiga maskapai ini.

SYDNEY, Australia - Badan penerbangan Australia meluncurkan peninjauan standar keselamatan Qantas Airways pada Minggu setelah sebuah pesawat jet yang menuju Manila menyemprotkan bahan bakar hidrolik membuat pendaratan darurat profil tinggi ketiga maskapai dalam delapan hari.

Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil mengumumkan peninjauan tersebut setelah sebuah Boeing 767 dengan 200 penumpang kembali ke bandara Sydney segera setelah lepas landas Sabtu karena pengawas lalu lintas udara melihat cairan mengalir dari sayap.

"Kami tidak memiliki bukti yang menunjukkan adanya masalah dalam Qantas, tetapi menurut kami bijaksana dan bijaksana untuk bergabung dengan tim khusus baru dan melihat lebih jauh berbagai masalah operasional dalam Qantas," juru bicara Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil Peter Gibson kata Sunday.

Pada 25 Juli, sebuah ledakan di atas pesawat Boeing 747 Qantas dalam perjalanan dari London ke Australia membuat lubang di badan pesawat dan menyebabkan dekompresi cepat di kabin penumpang. Jet itu mendarat dengan selamat di Manila meski instrumen navigasi rusak.

Selasa lalu, penerbangan domestik Australia terpaksa kembali ke kota selatan Adelaide setelah pintu wheel bay gagal menutup.

Kepala teknik Qantas David Cox menyambut baik tinjauan CASA, yang akan berlangsung selama dua minggu ke depan, dan mengatakan prosedur pemeliharaan dan keselamatan maskapai tetap menjadi kelas satu.

"Kami tidak memiliki masalah dengan tinjauan terbaru ini dan CASA mengatakan tidak memiliki bukti yang menunjukkan bahwa standar keselamatan di Qantas telah jatuh," kata Cox dalam sebuah pernyataan.

Kepala eksekutif Qantas Geoff Dixon, Senin, mengatakan tidak ada pola di balik tiga malfungsi dan bahwa maskapai penerbangannya "mungkin yang paling aman" di dunia.

“Kami tahu bahwa kami tidak memiliki masalah sistemik di perusahaan ini,” katanya kepada radio Australian Broadcasting Corp.

Meski begitu, dia mengatakan reputasi maskapai penerbangan Australia itu menderita. “Tugas kami adalah memastikan reputasi itu kembali,” katanya.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...