Keluarnya Norwegian Air dari rute jarak jauh menekankan kelemahan dalam model bisnis

Keluarnya Norwegian Air dari rute jarak jauh menekankan kelemahan dalam model bisnis
Keluarnya Norwegian Air dari rute jarak jauh menekankan kelemahan dalam model bisnis

Kurangnya kabin dengan hasil yang tinggi berarti Norwegian Air tidak dapat menghasilkan keuntungan yang cukup, sehingga keluar dari pasar

Norwegian Air baru-baru ini meninggalkan permainan jarak jauh mempertanyakan kelayakan model bisnis di masa depan, karena basis biaya tinggi maskapai menghalangi kemampuannya untuk menghasilkan keuntungan dengan proporsi biaya yang tinggi terkait dengan bahan bakar.

Jebakan ini membuat Norwegia rentan terhadap persaingan. Operator lama dapat mensubsidi tarif ekonomi dasar dengan premium kelas satu dan kelas bisnis, kemewahan yang tidak dimiliki Norwegia. Kurangnya kabin dengan hasil yang tinggi berarti maskapai tidak dapat menghasilkan keuntungan yang cukup, mengakibatkan keluarnya dari pasar, yang juga dipercepat oleh Covid-19 pandemi.

NorwegiaUpaya untuk mengganggu pasar, terutama pada rute transatlantik, sebagian besar berhasil pada awalnya. Namun, tidak butuh waktu lama bagi maskapai lain seperti British Airways dan Delta untuk mengikutinya dengan memperkenalkan tarif dasar ekonomi untuk bersaing. Hal ini mengakibatkan pelancong yang sadar harga, yang menghargai kenyamanan dalam penerbangan jarak jauh, memilih pesaing Norwegia, meninggalkan maskapai dalam perang harga yang tidak mampu ditanggungnya.

Lebih banyak pelancong akan memilih perjalanan domestik atau jarak pendek setidaknya untuk jangka pendek. Survei Pemulihan COVID-19 terbaru (2-6 Des 2020) menunjukkan bahwa 39% responden global cenderung mengurangi perjalanan internasional dalam 'normal baru' setelah pandemi COVID-19, dibandingkan dengan 28% yang akan mengurangi perjalanan domestik. Akibatnya, maskapai penerbangan jarak jauh, terutama berbiaya rendah, akan terhambat dalam upaya pemulihan mereka karena permintaan mungkin tidak pulih ke tingkat yang terlihat sebelumnya.

APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI PASAL INI:

  • Baru-baru ini Danish Air meninggalkan bisnis penerbangan jarak jauh menimbulkan pertanyaan mengenai kelayakan model bisnis ini di masa depan, karena basis maskapai penerbangan yang berbiaya tinggi menghalangi kemampuannya untuk menghasilkan keuntungan dengan sebagian besar biaya yang terkait dengan bahan bakar.
  • Hal ini mengakibatkan wisatawan yang sadar harga, yang menghargai kenyamanan dalam penerbangan jarak jauh, memilih pesaing Norwegia, meninggalkan maskapai ini dalam perang harga yang tidak mampu mereka tanggung.
  • Kurangnya kabin dengan keuntungan tinggi berarti maskapai ini tidak dapat menghasilkan keuntungan yang cukup, sehingga mengakibatkan maskapai ini keluar dari pasar, yang juga dipercepat oleh pandemi COVID-19.

<

Tentang Penulis

Pemimpin Redaksi Penugasan

Pemimpin redaksi Tugas adalah Oleg Siziakov

Bagikan ke...