Thailand Utara dan proyek kerajaan disorot di Mekong Tourism Forum 2012

CHIANG RAI, Thailand - Thailand Utara memperkuat posisinya sebagai hub perjalanan Subkawasan Mekong Besar, menyusul keberhasilan Forum Pariwisata Mekong (MTF) selama tiga hari di Chiang Rai, yang

CHIANG RAI, Thailand - Thailand Utara memperkuat posisinya sebagai hub perjalanan Subkawasan Mekong Besar, menyusul keberhasilan Forum Wisata Mekong (MTF) tiga hari di Chiang Rai, yang berakhir pada 14 Juni. Sekitar 350 delegasi dari Thailand, Laos, Kamboja, Myanmar, Vietnam, dan Provinsi Yunnan di Tiongkok menghadiri acara tahunan tersebut, yang meliputi konferensi dua hari, beberapa lokakarya, pameran dagang kecil, dan pertemuan Kelompok Kerja Pariwisata GMS.

Tema MTF 2012 adalah “Visi 20/20: Membangun Kerja Sama RUPS dalam Dua Dekade”. Diselenggarakan oleh Kantor Koordinasi Pariwisata Mekong yang berbasis di Bangkok, acara tersebut bertujuan untuk mengangkat profil GMS sebagai satu tujuan wisata.

Chiang Rai, provinsi paling utara Thailand, dipilih sebagai venue, karena berbatasan dengan Laos dan Myanmar, dan akan memainkan peran penting sebagai jembatan ke seluruh sub-wilayah. Salah satu pos pemeriksaan perbatasan utama memungkinkan pengunjung untuk menyeberang dari Mae Sai di Chiang Rai ke Tachilek di Myanmar.

Daerah di mana perbatasan tiga negara bertemu, yang dikenal sebagai Segitiga Emas, adalah titik fokus perang obat opium di tahun 1970-an dan 80-an. Dalam presentasi keynote oleh Mom Rajawongse Disnadda Diskul, Sekretaris Jenderal Yayasan Mae Fah Luang (MFLF) di bawah Royal Patronage, delegasi MTF memperoleh wawasan unik tentang bagaimana kawasan itu direboisasi dan diubah menjadi produsen utama kopi dan kacang macadamia, sebagai sekaligus sebagai pusat penelitian hortikultura.

Diprakarsai pada 1980-an oleh Yang Mulia Putri Sri Nagarindra, almarhum ibu Yang Mulia Raja Bhumibhol Adulyadej, inisiatif pengembangan mata pencaharian alternatif berkelanjutan yang holistik dan terintegrasi telah membantu masyarakat suku pegunungan di daerah dataran tinggi Doi Tung menjadi mandiri secara ekonomi tanpa mengorbankan lingkungan atau nilai budaya mereka sendiri.

Presentasi tentang inisiatif pengembangan dipuji oleh sejumlah delegasi MTF, termasuk CEO Pacific Asia Travel Association Martin Craigs, sebagai “contoh yang menginspirasi tentang bagaimana orang-orang Asia dapat memanfaatkan sumber daya asli mereka sendiri untuk memecahkan masalah lokal.”

Delegasi MTF juga mengunjungi beberapa objek wisata yang ada di kawasan tersebut, antara lain Taman Seni & Budaya Mae Fah Luang, Aula Inspirasi, Aula Candu, dan bekas kediaman Ibu Putri.

Pada acara MTF 2012, perwakilan dari Google juga memberikan informasi terbaru kepada para delegasi mengenai tren pemasaran dan perjalanan terkini. Beberapa pembicara lain memberikan wawasan mengenai pariwisata berbasis komunitas dan mempersiapkan jumlah pengunjung GMS yang meningkat secara signifikan. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ini termasuk keterbukaan Myanmar, potensi perjalanan keluar negeri Tiongkok dan India, penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) pada tahun 2015, dan peningkatan signifikan infrastruktur dan jaringan transportasi, khususnya Jalan Raya Asia.

Pilihan Chiang Mai untuk acara MTF 2012 menyoroti atraksi budaya dan sejarah Thailand Utara yang unik. Mendorong pariwisata di Thailand Utara sekarang menjadi prioritas strategis utama Kementerian Pariwisata dan Olahraga sebagai bagian dari kebijakan pembangunan nasional untuk lebih menyeimbangkan distribusi pengunjung di seluruh negeri dan mempersempit kesenjangan pendapatan pariwisata dengan seluruh negara.

PATA menyelenggarakan MTF pertama pada tahun 1996 dan memimpinnya selama 10 tahun. Acara tersebut kemudian bergilir di antara berbagai tujuan GMS hingga tahun 2005. Kantor Koordinasi Pariwisata Mekong (MTCO) menghidupkan kembali forum tersebut pada tahun 2010 di Siem Reap, Kamboja, sedangkan MTF 2011 berlangsung di Laos.

APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI PASAL INI:

  • Encouraging tourism in Northern Thailand is now a major strategic priority for the Ministry of Tourism and Sports as part of a national development policy to better balance distribution of visitors nationwide and narrow the tourism earnings gap with the rest of the country.
  • In the keynote presentation by Mom Rajawongse Disnadda Diskul, Secretary-General of the Mae Fah Luang Foundation (MFLF) under Royal Patronage, MTF delegates gained unique insights into how the area was reforested and transformed into a major producer of coffee and macadamia nuts, as well as a centre for horticulture research.
  • Diprakarsai pada 1980-an oleh Yang Mulia Putri Sri Nagarindra, almarhum ibu Yang Mulia Raja Bhumibhol Adulyadej, inisiatif pengembangan mata pencaharian alternatif berkelanjutan yang holistik dan terintegrasi telah membantu masyarakat suku pegunungan di daerah dataran tinggi Doi Tung menjadi mandiri secara ekonomi tanpa mengorbankan lingkungan atau nilai budaya mereka sendiri.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...