Myanmar, Indonesia untuk meningkatkan perdagangan, kerjasama pariwisata

YANGON – Pengusaha dari Myanmar dan Indonesia telah bertemu di Yangon baru-baru ini untuk mencari kerja sama dalam meningkatkan perdagangan dan pariwisata, Popular News lokal melaporkan Kamis.

YANGON – Pengusaha dari Myanmar dan Indonesia telah bertemu di Yangon baru-baru ini untuk mencari kerja sama dalam meningkatkan perdagangan dan pariwisata, Popular News lokal melaporkan Kamis.

“Sudah waktunya untuk mempromosikan perdagangan dan pariwisata bilateral, tetapi kedua negara tidak memiliki hubungan perbankan langsung serta hubungan udara yang memainkan peran penting dalam keberhasilan peningkatan sektor tersebut,” kata laporan itu mengutip Duta Besar Indonesia Sebastranus Sumarsono.

Selain itu, ada operasi pariwisata yang lemah antara Myanmar dan Indonesia, kata duta besar, mengutip bahwa jumlah Myanmar, yang mengunjungi Indonesia, hanya mencapai 2,500 pada tahun 2008.

Untuk mempromosikan pariwisata kedua negara, Myanmar dan tour operator Indonesia akan melakukan pertukaran kunjungan dengan program delegasi Myanmar untuk melakukan perjalanan ke Indonesia pada bulan ini, sedangkan WNI yang akan datang ke Myanmar pada bulan September dan Oktober, ungkapnya.

Sementara itu, perdagangan bilateral Myanmar-Indonesia mencapai 238.69 juta dolar AS pada 2008-09, di mana ekspor Myanmar sebesar 28.35 juta dolar, sedangkan impornya mencapai 210.34 juta dolar.

Indonesia adalah mitra dagang terbesar keempat Myanmar di antara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) setelah Thailand, Singapura dan Malaysia.

Indonesia mengekspor ke Myanmar minyak sawit, minyak sayur, kertas koran, produk kimia, mesin dan suku cadang, bahan dalam memproduksi obat-obatan, plastik, tembaga dan baja, ban dan pipa air, sedangkan impor dari Myanmar kacang dan kacang-kacangan, bawang dan hasil laut.

Impor biji-bijian dan kacang-kacangan Indonesia dari Myanmar mencapai 20,000 ton per tahun, menurut para pedagang.

Dengan tidak adanya hubungan udara langsung, kedua negara harus berdagang melalui Malaysia, melakukan transaksi perbankan melalui Singapura.

Indonesia menempati urutan ke-9 di antara investor asing Myanmar, mengambil alih 241 juta dolar atau 1.5 persen dari investasi asing negara itu.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...