Menteri: Sanksi AS melumpuhkan pertumbuhan maskapai nasional

Damaskus – Sanksi AS terhadap Damaskus telah melumpuhkan pengembangan maskapai nasional Syria Arab Airlines, dan harus membatalkan pesanan pesawat Airbus baru, Menteri Transportasi Yaarob Badr mengatakan Selasa.

Suriah tidak dapat memesan pesawat baru "karena sanksi AS" yang diberlakukan Washington pada tahun 2004, kata Badr seperti dikutip di surat kabar resmi Al-Baath.

Damaskus – Sanksi AS terhadap Damaskus telah melumpuhkan pengembangan maskapai nasional Syria Arab Airlines, dan harus membatalkan pesanan pesawat Airbus baru, Menteri Transportasi Yaarob Badr mengatakan Selasa.

Suriah tidak dapat memesan pesawat baru "karena sanksi AS" yang diberlakukan Washington pada tahun 2004, kata Badr seperti dikutip di surat kabar resmi Al-Baath.

“Armada Suriah telah berkurang sejak Boeing 727 dan 747 tidak beroperasi dan (beberapa) penerbangan internasional ditangguhkan,” kata Badr. Dia tidak memberikan rincian tentang jumlah pesawat yang dimiliki oleh maskapai nasional.

SSA, yang juga disebut Syria Air, diketahui memiliki enam pesawat Airbus serta delapan yang dibangun oleh Boeing Co (BA). Situs web maskapai menunjukkan gambar Airbus A320 dan Boeing 727 dan 747.

Badr mengatakan maskapai harus membatalkan pesanan Airbus dalam beberapa tahun terakhir karena “pembuat Eropa tidak dapat mengirimkan dokumen yang diminta oleh AS tepat waktu.

“Perusahaan menghadapi situasi yang sulit karena jumlah pesawat turun dan akan lebih sulit untuk memulai rute penerbangan baru,” kata Badr. "SSA akan terpaksa menangguhkan beberapa penerbangan."

Badr mengatakan bagaimanapun SSA sedang bernegosiasi dengan pihak yang tidak disebutkan namanya untuk menyewa pesawat, dan juga mengatakan maskapai swasta pertama Suriah, 'Souria Louloua,' akan memulai penerbangan domestik di musim panas.

AS awalnya menjatuhkan serangkaian sanksi ekonomi terhadap Suriah pada Mei 2004, termasuk larangan ekspor barang-barang tertentu ke Damaskus dan pembekuan aset Suriah. Mereka memperpanjangnya pada April 2006 dan memperluasnya pada Februari untuk menargetkan pejabat yang terlibat dalam "korupsi publik," di tengah tuduhan bahwa Damaskus mengacaukan Irak dan Lebanon.

Awal bulan ini, Presiden George W. Bush mengatakan dia memperpanjang sanksi satu tahun setelah Washington menuduh Damaskus membangun reaktor nuklir dengan bantuan Korea Utara. Suriah telah membantah tuduhan itu.

money.cnn.com

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...