Melindungi kebebasan navigasi: Royal Navy akan mengawal kapal berbendera Inggris di Selat Hormuz

0a1a-228
0a1a-228

Inggris Raya Departemen Pertahanan mengumumkan bahwa Angkatan Laut Kerajaan Inggris akan melindungi kapal berbendera Inggris yang melakukan perjalanan melalui Selat Hormuz, saat ketegangan meningkat di Teluk Persia atas penahanan kapal tanker.

Mengkonfirmasi keputusan tersebut, kementerian mengatakan bahwa kapal Inggris harus memberikan "pemberitahuan yang cukup" kepada Angkatan Laut Kerajaan sehingga mereka dapat diberikan perjalanan yang aman melalui Selat tersebut.

"Kebebasan navigasi sangat penting untuk sistem perdagangan global dan ekonomi dunia, dan kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mempertahankannya," kata juru bicara pemerintah.

Salah satu misi tersebut telah dilakukan, menurut Sky News, yang mengutip sumber industri perkapalan. Outlet tersebut melaporkan bahwa HMS 'Montrose' terlibat dalam misi yang berlangsung dari Rabu malam hingga Kamis.

Pengumuman tersebut menandai perubahan kebijakan Inggris, hanya satu hari setelah Boris Johnson memulai tugasnya sebagai perdana menteri. London sebelumnya mengklaim bahwa mereka kekurangan sumber daya militer untuk menjalankan misi tersebut dan mendesak kapal berbendera Inggris untuk menghindari berlayar melalui selat tersebut.

Langkah ini dilakukan saat Inggris mendesak mitra Eropa untuk membentuk armada bersama yang bertugas menjaga kapal yang melakukan perjalanan melalui jalur perairan Timur Tengah.

Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) baru-baru ini menyita kapal berbendera Inggris di Selat Hormuz, mengklaim telah melanggar hukum maritim. Insiden itu terjadi menyusul penyitaan Inggris atas sebuah kapal tanker minyak Iran di lepas pantai Gibraltar beberapa pekan lalu. Inggris mengatakan telah mengangkut minyak ke Suriah yang melanggar sanksi UE.

Presiden Iran berpendapat bahwa Teheran bekerja tanpa lelah untuk memastikan keamanan di Teluk Persia, sambil menekankan bahwa mereka memiliki dasar hukum untuk menyita kapal tanker Inggris itu.

"Selat Hormuz memiliki lokasi yang sangat penting, tidak untuk dianggap sebagai lelucon dan [tidak ada tempat] bagi [negara mana pun] untuk mengabaikan peraturan internasional," kata Hassan Rouhani dalam rapat kabinet pada hari Rabu.

<

Tentang Penulis

Pemimpin Redaksi Penugasan

Pemimpin redaksi Tugas adalah Oleg Siziakov

Bagikan ke...