Tujuh maskapai penerbangan menunjukkan kurangnya minat untuk memulai penerbangan komersial di Bandara Internasional Melaka (LTAM), meskipun ada upaya pemerintah negara bagian untuk menarik mereka dengan insentif khusus.
Insentif tersebut telah diperluas ke operator lokal dan operator asal Indonesia dan Singapura, belum merespons. Keengganan mereka tampaknya berakar pada kekhawatiran mengenai rendahnya volume penumpang bandara pada hari-hari biasa dan tingginya biaya operasional yang terkait dengan LTAM.
Namun demikian, pemerintah negara bagian tetap optimis dan berharap setidaknya satu maskapai penerbangan akan menyatakan minatnya sebelum batas waktu 30 Oktober yang semakin dekat. Dalam upaya untuk menarik maskapai penerbangan, pemerintah sedang mempertimbangkan kemungkinan menawarkan insentif tambahan pada proposal putaran kedua, dengan penekanan pada perkiraan peningkatan kedatangan wisatawan, bertepatan dengan inisiatif Kunjungan Melaka Tahun 2024.