Turkish Airlines (THY) akan menambah 11 tujuan penerbangan internasional baru dalam tahun 2008

THY akan memulai penerbangan langsung ke Toronto (Kanada), Washington (AS), Sao Paulo (Brasil), Aleppo (Suriah), Birmingham (Inggris), Lahore (Pakistan), Atyrau (Kazakhstan), Oran (Aljazair), Lvov (Ukraina ), Ufa (Rusia) dan Alexandria (Mesir).

Turkish Airlines, salah satu maskapai dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

THY akan memulai penerbangan langsung ke Toronto (Kanada), Washington (AS), Sao Paulo (Brasil), Aleppo (Suriah), Birmingham (Inggris), Lahore (Pakistan), Atyrau (Kazakhstan), Oran (Aljazair), Lvov (Ukraina ), Ufa (Rusia) dan Alexandria (Mesir).

Turkish Airlines, salah satu maskapai dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Turkish Airlines, Inc. (Türk Hava Yolları Anonim Ortaklığı) (THY) didirikan pada tahun 1933 adalah maskapai penerbangan nasional Turki yang berbasis di Istanbul. Maskapai ini mengoperasikan jaringan layanan terjadwal ke 107 kota internasional dan 32 kota domestik, melayani total 139 bandara, di Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika. THY dengan 100 pesawat dengan usia rata-rata 7 tahun memiliki salah satu armada termuda di Eropa.

SunExpress Airlines, didirikan pada tahun 1989 sebagai kemitraan antara Turkish Airlines dan Perusahaan Lufthansa Jerman, akan menambahkan Istanbul ke hub penerbangan domestik dan internasional setelah Antalya dan Izmir. SunExpress akan meluncurkan penerbangan terjadwal musim panas ini dari Bandara Sabiha Gokcen Istanbul.

Dua pesawat akan berbasis di Bandara Sabiha Gokcen Istanbul akan terbang ke Adana, Antalya, Diyarbakir, Erzurum, Kars, Trabzon dan Van pada rute domestik dan ke kota-kota Jerman Nurnberg, Cologne dan Hannover.

Perusahaan juga berencana menambah armada dari 14 pesawat menjadi 17 pesawat dari Boeing. Manajer Umum SunExpress Paul Schwaiger mengatakan, “Menambahkan penerbangan ke Istanbul akan menjadi langkah strategis bagi perusahaan kami, dengan demikian kami bertujuan untuk menjadi perusahaan maskapai swasta terkemuka di penerbangan regional.”

Ketua Pegasus Airlines Ali Sabanci mengatakan itu salah untuk menganggap penerbangan sipil bertanggung jawab atas kecelakaan udara Atlasjet, harian Vatan melaporkan kemarin. "Setelah kecelakaan udara Atlasjet di Isparta, insiden itu telah merugikan maskapai swasta selama dua bulan," kata Sabanci seperti dikutip.

“Saat ini kami sedang low season sehingga sulit bagi kami untuk mengatakan berapa banyak regresi yang terjadi karena insiden tersebut. Kepenuhan penerbangan kami sekitar 66 persen tetapi kecelakaan itu telah menimbulkan masalah di sektor ini, ”katanya.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...