Maskapai besar Asia mengumumkan layanan, pemotongan staf

Salah satu maskapai terbesar di Asia mengatakan akan mengurangi penerbangan internasional dan meminta staf untuk mengambil cuti tanpa bayaran.

Salah satu maskapai terbesar di Asia mengatakan akan mengurangi penerbangan internasional dan meminta staf untuk mengambil cuti tanpa bayaran.

Cathay Pacific Airways Hong Kong akan memangkas kapasitas, menunda pengiriman pesawat, dan meminta staf untuk pergi hingga empat minggu tanpa bayaran tahun ini.

Ini adalah korban terakhir, karena maskapai penerbangan dunia akan merugi miliaran dolar pada 2009.

Kepala Eksekutif Cathay Pacific Tony Tyler mengatakan krisis saat ini lebih buruk daripada pandemi SARS tahun 2003, yang juga melumpuhkan perjalanan udara di Asia.

“SARS, kami tahu itu tidak akan bertahan selamanya,” kata Tyler. “Itu lebih drastis saat itu. Tapi kami tahu itu tidak akan bertahan selamanya. Itu adalah ketakutan kesehatan. Dan, begitu ketakutan kesehatan hilang, kekuatan ekonomi yang mendasarinya membuat lalu lintas pulih. "

Tyler mengatakan kepada wartawan "visibilitas buruk" selama krisis saat ini dan perusahaan tidak yakin kapan akan pulih.

Cathay Pacific kehilangan lebih dari delapan koma enam juta dolar pada 2008 - rekor kerugian tahunan bagi maskapai itu. Tahun ini, pendapatan kuartal pertama turun lebih dari 22 persen, dibandingkan tahun lalu.

Perusahaan menyalahkan kerugian pada harga bahan bakar yang tinggi di paruh pertama tahun ini dan penurunan permintaan penumpang dan kargo di paruh kedua.

Cathay Pacific berencana untuk mengurangi ketersediaan kursi atau penerbangan ke London, Paris, Frankfurt, Sydney, Singapura, Bangkok, Seoul, Taipei, Tokyo, Mumbai, dan Dubai. Maskapai saudaranya, Dragonair, akan mengurangi layanan ke Shanghai, Bengaluru di India dan Busan di Korea Selatan dan menangguhkan penerbangan ke beberapa kota di China.

Tyler mengatakan bahwa asosiasi pilot dan serikat staf lokal telah menyetujui rencana cuti tidak dibayar yang diusulkan.

"Mereka memahami masalahnya," kata Tyler. "Mereka memahami situasi yang dihadapi perusahaan dan mereka ingin membantu."

Asosiasi Transportasi Udara Internasional mengatakan bahwa industri penerbangan sedang menghadapi salah satu tahun terberat yang pernah ada dan bahwa maskapai Asia-Pasifik mungkin yang paling terpukul.

Pekan lalu, maskapai penerbangan Air China melaporkan kerugian satu koma empat miliar dolar pada 2008. China Eastern, maskapai penerbangan terbesar ketiga di China, mengatakan kehilangan $ 2.2 miliar, tahun lalu. Qantas Australia berencana untuk memangkas 1,750 pekerjaan tambahan, setelah menghilangkan 1,500 Juli lalu.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...