Kerapuhan Antartika merupakan pengingat akan pentingnya kesuksesan di Kopenhagen, kata sekretaris jenderal PBB

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon, pada hari Selasa mendesak tindakan di dua bidang menjelang konferensi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa minggu depan di Kopenhagen saat ia menandai yang kelima puluh

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon, pada hari Selasa mendesak tindakan di dua bidang menjelang konferensi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa minggu depan di Kopenhagen saat ia menandai ulang tahun kelima puluh penandatanganan Perjanjian Antartika dan memuji para menteri Eropa untuk pekerjaan mereka dengan PBB.

Dalam pidato video, sekretaris jenderal mengatakan bahwa kerja sama internasional di dan untuk Antartika memberikan contoh bagi semua. Perjanjian Antartika, yang ditandatangani oleh 47 negara, menyisihkan benua itu sebagai cagar ilmiah, menetapkan kebebasan penyelidikan ilmiah dan melarang aktivitas militer.

“Saya mendorong Anda untuk melakukan bagian Anda untuk memastikan bahwa konferensi bulan ini di Kopenhagen meletakkan dasar bagi perjanjian iklim yang mengikat secara hukum,” kata Ban.

“Aktivitas komersial, khususnya penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan, dampak buruk pariwisata dan pencarian biologis, dapat membahayakan integritas ekosistem Antartika yang rapuh. Tapi ancaman terbesarnya adalah perubahan iklim,” tambahnya.

Sementara itu, pada pertemuan dewan menteri Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) di Athena, Sekjen PBB menyebut blok itu sebagai “mitra PBB yang tak ternilai” dan mendesak para menteri untuk melakukan bagian mereka untuk membuat Kopenhagen sukses.

“Saya menantikan inisiatif baru yang berasal dari kerja sama lama antara OSCE, Program Lingkungan PBB, Program Pembangunan PBB dan Komisi Ekonomi PBB untuk Eropa (UNECE), di bawah payung Inisiatif Lingkungan dan Keamanan.”

Dalam sebuah pernyataan atas namanya oleh Ján Kubiš, sekretaris eksekutif UNECE, Ban menambahkan bahwa Pusat Regional PBB untuk Diplomasi Pencegahan di Asia Tengah bekerja dengan OSCE untuk mengatasi perubahan iklim dan mengelola sumber daya bersama, seperti air.

“Hubungan antara OSCE dan Komisi Ekonomi PBB untuk Eropa terus menjadi teladan. Dengan menggabungkan kekuatan untuk mempromosikan kerja sama ekonomi dan lingkungan lintas batas, keduanya mengatasi berbagai pendorong sosio-ekonomi dari potensi konflik,” bunyi pernyataan itu.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...