Kenya mendorong kemitraan publik-swasta dalam mengekang konflik manusia-satwa liar

Balala
Mantan Menteri Pariwisata dan Margasatwa Kenya, Bapak Najib Balala
Ditulis oleh Juergen T Steinmetz

Kenya kehilangan lebih banyak satwa liar karena konflik manusia-satwa liar daripada perburuan. Kami membutuhkan niat baik orang-orang, kata Sekretaris Pariwisata & Margasatwa Kenya Najib Balala hari ini.

  1. Sekretaris Kabinet Kenya untuk Pariwisata dan Satwa Liar, Najib Balala, telah meminta para pemangku kepentingan sektor satwa liar dan konservasi untuk bekerja sama dengan pemerintah guna meningkatkan kemitraan publik-swasta dalam mengekang konflik manusia-satwa liar.
  2. “Tindakan mitigasi bersifat jangka pendek. Dialog perlu mendalami lebih dalam dalam hal pembiayaan, pemetaan, dan pengambilan keputusan tegas namun penting untuk konservasi satwa liar kita. Biarlah masyarakat global mendukung penuh upaya pelestarian gajah dengan kata-kata dan natura, ”kata Balala.
  3. CS membuat pernyataan kemarin selama webinar yang menampilkan pemutaran dan diskusi 'Living on the Edge', sebuah film dokumenter oleh Black Bean Productions yang menyoroti penderitaan krisis manusia-Gajah Afrika.

Webinar yang dimoderatori oleh Direktur Hubungan Pemerintah Elephant Protection Initiative's Foundation (EPIF), Dr. Winnie Kiiru, menampilkan dialog oleh para pembuat kebijakan konservasi dan satwa liar terkemuka, para ahli, investor, dan regulator yang meliputi:

  • Prof Lee White, CBE: Menteri Kehutanan, Lautan, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim, Gabon
  • Greta Lori: Direktur Pengembangan Program, EPIF
  • Grant Burden: Penasihat Khusus untuk Konflik Manusia-Gajah, EPIF

Berbicara dalam webinar, Prof White mengatakan perubahan iklim yang mempengaruhi populasi gajah membuat mereka meninggalkan habitatnya untuk mencari makan di pemukiman manusia.

Grant Burden, di pihaknya, menekankan perlunya melibatkan masyarakat lokal ketika membahas tentang solusi jangka panjang untuk konflik manusia-satwa liar.

Berdasarkan poin Tuan White, Greta Lori menegaskan kembali tentang bagaimana manusia, pertanian, industri, dan perubahan iklim mempengaruhi satwa liar, dan kebutuhan untuk menentukan cara baru agar kita dapat hidup berdampingan secara damai dengan mereka.

CS Balala menekankan soal penutupan pasar Gading di Uni Eropa dan Jepang karena mengatakan ketersediaan pasar tersebut merupakan ancaman terbesar bagi konservasi gajah.

“Pada 2020, 0 badak dan 9 gajah diburu di Kenya. Ini adalah langkah yang bagus dalam melestarikan satwa liar kita. Namun, kita kehilangan lebih banyak hewan karena konflik manusia-satwa liar daripada perburuan. Oleh karena itu, masalah ini perlu kita tangani sekarang atau kita akan kehilangan niat baik masyarakat yang akan berdampak pada pelestarian gajah, ”tambah Balala.

Kata CS, bila niat baik masyarakat kita hilang, maka seluruh agenda konservasi akan hilang. Inilah mengapa kita perlu mengambil tindakan sekarang, untuk melindungi masyarakat dan berinvestasi dalam tindakan mitigasi konflik manusia-satwa liar yang berjangka panjang dan yang membuat orang merasa terlindungi dari satwa liar.

APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI PASAL INI:

  • CS Balala menekankan soal penutupan pasar Gading di Uni Eropa dan Jepang karena mengatakan ketersediaan pasar tersebut merupakan ancaman terbesar bagi konservasi gajah.
  • CS menyampaikan pernyataan tersebut kemarin saat webinar yang menampilkan pemutaran dan diskusi 'Living on the Edge', sebuah film dokumenter oleh Black Bean Productions yang menyoroti penderitaan krisis manusia-Gajah di Afrika.
  • Inilah sebabnya kita perlu mengambil tindakan sekarang, untuk melindungi masyarakat dan berinvestasi dalam upaya mitigasi konflik manusia-satwa liar yang bersifat jangka panjang dan membuat masyarakat merasa terlindungi dari satwa liar.

<

Tentang Penulis

Juergen T Steinmetz

Juergen Thomas Steinmetz terus bekerja di industri perjalanan dan pariwisata sejak remaja di Jerman (1977).
Dia menemukan eTurboNews pada tahun 1999 sebagai buletin online pertama untuk industri pariwisata perjalanan global.

Bagikan ke...