Kecerdasan Buatan sedang merevolusi sektor perjalanan dalam berbagai aspek, seperti yang disorot selama presentasi di Konvensi ITB Berlin 2025.
Meskipun ada kemajuan ini, 60 persen klien Lufthansa masih memilih metode pemesanan tradisional melalui fungsi pencarian situs web; namun, tren ini terus berkembang. Dr. Olaf Backofen dari Lufthansa berkomentar, “Seluruh ekosistem perjalanan benar-benar mengalami transformasi.” Menurut Backofen, grup maskapai tersebut telah memanfaatkan AI secara efektif untuk membuat buletin dan konten lainnya. Lebih jauh, mereka sedang melakukan pengujian A/B di situs web anak perusahaan mereka, Swiss, yang menekankan “Pemesanan Percakapan” untuk lebih memahami preferensi pelanggan. Perusahaan tersebut bermitra dengan swifty, penyedia yang mengkhususkan diri dalam solusi pemesanan yang digerakkan oleh AI.
Lufthansa Group telah menyadari keuntungan signifikan melalui pengelolaan keluhan pelanggan yang dibantu AI. Keluhan ini, yang sering kali tidak terstruktur dan disajikan dalam berbagai bahasa, diorganisasikan dan diproses oleh sistem AI yang dikembangkan melalui kerja sama dengan Microsoft. Alhasil, produktivitas karyawan yang bertanggung jawab untuk menangani keluhan ini telah meningkat hingga 75 persen.
Kecerdasan Buatan telah menjadi bagian integral dari operasi harian di TUI.
TUI telah berhasil mengintegrasikan Kecerdasan Buatan ke dalam kerangka bisnisnya. Perusahaan telah menciptakan asisten AI untuk tenaga kerjanya, yang terdiri dari 1,500 agen berbeda yang beroperasi berdasarkan Model Bahasa Besar sekaligus memastikan kerahasiaan data. Di 1,200 agen perjalanan milik perusahaan, asisten AI ini digunakan selama interaksi telepon dengan agen layanan, yang memfasilitasi respons yang lebih cepat terhadap pertanyaan.
Dalam hal keterlibatan langsung pelanggan, seperti yang dikemukakan André Exner dari TUI Group di Konvensi ITB, AI sudah digunakan. Di Inggris, semua pengguna aplikasi bantuan liburan perusahaan kini memiliki pilihan untuk mencari dan memesan baik melalui metode tradisional maupun melalui chatbot.
Kinerja AI diperkirakan meningkat dua kali lipat setiap enam bulan.
Michael Guimet, Manajer Produk Senior di Microsoft Copilot, menyoroti keunggulan AI dalam meningkatkan proses bisnis. Karyawan di Air India telah menggabungkan Microsoft Copilot dan ekstensinya ke dalam perangkat lunak Teams mereka, yang memungkinkan mereka menganalisis kumpulan data yang luas dan memperoleh wawasan dengan cepat. Guimet mengantisipasi bahwa kemajuan signifikan dan cepat selanjutnya akan terjadi, karena kinerja model AI diproyeksikan akan berlipat ganda kira-kira setiap enam bulan.