Perjalanan Lebih Aman Berita Maskapai Berita Bandara Aviation Berita Breaking Travel News Berita Perjalanan Bisnis eTurboNews | eTN feed Berita Terbaru Berita Perjalanan Kereta Api Membangun Kembali Perjalanan Berita Perjalanan yang Bertanggung Jawab Berita Transportasi Berita Teknologi Perjalanan Berita Kawat Perjalanan Berita Perjalanan Dunia

IATA: Pengangkutan Barang Berbahaya dan Bahan Berbahaya yang Aman

, IATA: Pengangkutan Barang Berbahaya dan Bahan Berbahaya yang Aman, eTurboNews | eTN
Simbol peringatan bahaya bahan kimia pada wadah bahan kimia, bahan kimia di pabrik
Harry Johnson
Ditulis oleh Harry Johnson

Gangguan rantai pasokan yang sedang berlangsung membuat pengiriman barang dengan aman dan patuh menjadi semakin sulit.

UKM dalam Perjalanan? Klik disini!

Hasil Global Dangerous Goods Confidence Outlook tahunan kedelapan pada tahun 2023 dirilis hari ini.

Survei tersebut dilakukan oleh Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) Labelmaster, dan Buletin Kargo Berbahaya dan hasilnya menyoroti perlunya mengurangi kompleksitas proses, menetapkan program rekrutmen dan retensi staf yang efektif, dan meningkatkan digitalisasi untuk memfasilitasi pengangkutan barang berbahaya (DG)/bahan berbahaya (hazmat) dengan aman dan patuh.

“Gangguan rantai pasokan yang sedang berlangsung seiring dengan pertumbuhan e-commerce dan pasar yang bergantung pada DG – mulai dari produk konsumen hingga kendaraan listrik – telah membuat pengiriman barang dengan aman dan patuh semakin sulit. Meskipun organisasi-organisasi menunjukkan peningkatan dalam operasional Direktorat Jenderal mereka selama setahun terakhir, survei ini menggarisbawahi perlunya mengurangi kompleksitas proses dan meningkatkan digitalisasi untuk mengatasi tantangan rantai pasokan dan peraturan di masa depan,” kata Robert Finn, wakil presiden, LabelMaster.

“Kepercayaan diri di kalangan profesional Ditjen tinggi, namun tantangan masih tetap ada. Hal ini mencakup kompleksitas proses, kesalahan deklarasi Ditjen dan perekrutan personel terampil. Untuk memenuhi pertumbuhan pengiriman DG di masa depan, kita memerlukan profesional terlatih yang mengikuti standar yang disepakati secara global dan didukung oleh teknologi dan infrastruktur yang tepat,” kata Nick Careen, wakil presiden senior bidang operasi, keselamatan, dan keamanan IATA.

Temuan Utama dan Rekomendasi

Para profesional Ditjen yakin dengan tingkat infrastruktur dan investasi industri.

  • 85% percaya bahwa infrastruktur mereka setara atau lebih maju dari industri.
  • 92% meningkatkan atau mempertahankan investasi Ditjen mereka pada jumlah yang sama dari tahun ke tahun.
  • Meskipun 56% responden yakin bahwa infrastruktur yang mereka miliki saat ini dapat memenuhi kebutuhan yang ada, hanya 28% yang menjawab bahwa infrastruktur tersebut dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan masa depan.

Kompleksitas proses, kesalahan pernyataan DG, dan menarik staf yang berkualifikasi masih menjadi tantangan.

  • 72% memerlukan lebih banyak dukungan untuk mengatasi kepatuhan Direktorat Jenderal di masa depan.
  • Pandangan terhadap pasar tenaga kerja beragam, dimana 40% mengindikasikan bahwa tantangan yang ada saat ini akan terus berlanjut, 32% memperkirakan pasar tenaga kerja akan membaik dan 28% percaya bahwa akan semakin sulit untuk menemukan staf yang berkualitas.
  • Sebanyak 56% mengatakan mereka memperkirakan kesalahan deklarasi yang dilakukan oleh Ditjen akan tetap sama atau memburuk.

Keberlanjutan tetap menjadi fokus di seluruh industri.

  • 73% profesional Ditjen melaporkan bahwa organisasi mereka telah mempunyai atau merencanakan inisiatif keberlanjutan.
  • Namun, 27% diantaranya belum mempunyai rencana inisiatif keberlanjutan, sehingga hal ini menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan.

Menciptakan Rantai Pasokan Ditjen yang Lebih Baik

Hasil survei menunjukkan tantangan yang terus dihadapi rantai nilai kargo udara dalam penyederhanaan proses, digitalisasi, dan pelatihan. Beberapa alat kepatuhan utama dari IATA dan Labelmaster membantu memenuhi kebutuhan ini:

  • Kurangi Kompleksitas: Tetapkan proses berulang dengan perangkat lunak DG seperti DGIS Labelmaster.
  • Digitalisasi: Mengintegrasikan perangkat lunak DG ke dalam perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) dan sistem manajemen gudang (WMS) untuk memastikan data yang lengkap dan akurat, misalnya menghubungkan DG AutoCheck melalui API Connect.
  • Pelatihan: Perkuat pemahaman karyawan tentang peraturan Direktorat Jenderal dengan pengalaman 3D Labelmaster yang mendalam.

Finn menambahkan, “Meskipun para profesional Ditjen pada umumnya optimis terhadap masa depan, survei menunjukkan bahwa perbaikan proses diperlukan untuk beradaptasi dengan rantai pasokan dan perubahan peraturan. Kabar baiknya adalah ada banyak alat yang tersedia yang akan membantu organisasi memenuhi kebutuhan saat ini dan masa depan serta menjaga agar barang-barang yang diatur tetap bergerak dengan aman, patuh, dan efisien.”

Tentang Penulis

Harry Johnson

Harry Johnson

Harry Johnson telah menjadi editor tugas untuk eTurboNews selama lebih dari 20 tahun. Dia tinggal di Honolulu, Hawaii, dan berasal dari Eropa. Dia senang menulis dan meliput berita.

Berlangganan
Beritahu
tamu
0 komentar
Masukan Inline
Lihat semua komentar
0
Akan menyukai pikiran Anda, silakan komentar.x
Bagikan ke...