Hakim Prancis memerintahkan maskapai penerbangan AS untuk diadili atas kecelakaan Concorde

Seorang hakim Prancis telah memerintahkan Continental Airlines dan lima orang untuk diadili atas tuduhan yang timbul dari kecelakaan Air France Concorde yang menewaskan 113 orang pada tahun 2000.

Seorang hakim Prancis telah memerintahkan Continental Airlines dan lima orang untuk diadili atas tuduhan yang timbul dari kecelakaan Air France Concorde yang menewaskan 113 orang pada tahun 2000.

Terdakwa termasuk dua karyawan maskapai AS, dua karyawan Aerospatiale, perusahaan yang membuat supersonik Concorde, dan seorang pejabat penerbangan Prancis. Semua dituduh melakukan pembunuhan.

Concorde jatuh terbakar tak lama setelah lepas landas dari bandara Charles de Gaulle Paris pada 25 Juli 2000, menewaskan 109 orang di dalamnya dan empat orang di darat.

Penyelidik Prancis mengatakan sepotong logam yang jatuh dari jet Continental merobek salah satu ban Concorde saat melaju di landasan menuju lepas landas. Puing-puing menusuk tangki bahan bakar pesawat sayap tersapu, memicu kebakaran fatal dalam beberapa detik.

Continental telah berjanji untuk melawan tuduhan apa pun dalam kasus tersebut, yang diperkirakan akan disidangkan tahun depan. Karyawan yang disebutkan dalam kasus tersebut adalah kepala pemeliharaan dan mekanik maskapai. Juga didakwa adalah dua orang yang memegang posisi senior dalam program desain Concorde untuk konsorsium Inggris-Prancis Aerospatiale, yang sekarang menjadi bagian dari grup kedirgantaraan EADS, dan mantan direktur layanan teknis di otoritas penerbangan sipil Prancis (DGAC).

Kecelakaan pada tahun 2000 menjadi faktor dalam keputusan selanjutnya untuk menghapus semua jet Concorde dari layanan tiga tahun kemudian. Pesawat penumpang komersial pertama yang terbang lebih cepat dari kecepatan suara, Concorde diterbangkan oleh Air France dan British Airways dari tahun 1976-2003.

voanews.com

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...