China dan Taiwan membahas pariwisata, masalah keamanan pangan

TAIPEI, Taiwan - Masalah terkait pariwisata lintas-Selat Taiwan dan keamanan pangan dibahas selama pertemuan terakhir yang diadakan Kamis antara kepala negosiator kedua belah pihak, kata seorang pejabat.

TAIPEI, Taiwan - Masalah terkait pariwisata lintas-Selat Taiwan dan keamanan pangan dibahas selama pertemuan terakhir yang diadakan Kamis antara kepala negosiator kedua belah pihak, kata seorang pejabat.

Pertemuan itu adalah pembicaraan putaran kedelapan antara Chiang Pin-kung, ketua Yayasan Bursa Selat Taiwan (SEF), dan mitranya dari China, Asosiasi untuk Hubungan di Selat Taiwan, Presiden Chen Yunlin, sejak 2008.

Selain memberikan sentuhan akhir pada teks kesepakatan perlindungan investasi dan pakta kerja sama bea cukai yang akan ditandatangani pada pertemuan tersebut, Chiang dan Chen juga memeriksa implementasi kesepakatan lain yang ditandatangani selama empat tahun terakhir, menurut juru bicara SEF Ma Shao- chang.

Salah satu masalah yang diangkat oleh Taipei adalah kompensasi untuk manufaktur Taiwan yang terkena skandal kontaminasi melamin 2008 produk susu di China, kata Ma.

Yang juga dibahas adalah praktik penundaan pembayaran ke bisnis Taiwan oleh agen perjalanan China yang mengatur tur kelompok ke Taiwan dan bagaimana memastikan kualitas perjalanan lintas selat, katanya.

Sementara itu, kedua belah pihak juga menyinggung usulan untuk memperkuat kerjasama dalam pengembangan obat baru, tambahnya.

Bertepatan dengan pertemuan yang diadakan di Grand Hotel di Taipei, berbagai kelompok aktivis anti-China dan pro-Taiwan melakukan protes di dekat tempat tersebut.

Dilarang mendekati lokasi karena banyaknya polisi dan pengawasan lalu lintas, politisi dari oposisi Persatuan Solidaritas Taiwan (TSU) dan pendukung mereka memilih untuk berkumpul di depan Museum Seni Rupa Taipei yang terletak di jalan utama menuju ke hotel.

Mereka memegang spanduk bertuliskan "Pembicaraan Chiang-Chen menjual Taiwan" dan berteriak "keluar, Chen Yunlin."

Sekelompok pengikut Falun Gong, sementara itu, mengadakan aksi duduk di dekatnya, sementara beberapa pengasingan Tibet di Taiwan berusaha tidak berhasil untuk menerobos barikade polisi. Falun Gong adalah gerakan spiritual yang dilarang di Tiongkok.

Tiga pengunjuk rasa TSU berhasil menyelinap melalui garis polisi dan mencapai hotel dengan bus antar-jemput yang dioperasikan hotel, tetapi dengan cepat ditemukan dan dipindahkan oleh polisi.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...