Berita terbaru: Hotel Lake Victoria disita

UGANDA (eTN) - Hotel Lake Victoria yang dimiliki dan dioperasikan oleh Laico di Entebbe, yang dulu merupakan duta besar industri perhotelan di Entebbe, menurut berita terkini yang baru saja diterima, juga disita.

UGANDA (eTN) - Hotel Lake Victoria yang dimiliki dan dioperasikan oleh Laico di Entebbe, yang pernah menjadi wanita tua agung industri perhotelan di Entebbe, menurut berita yang baru saja diterima, juga disita kemarin sore, ketika Libya- manajer yang ditunjuk diberitahu untuk menyerahkan kepada seorang manajer senior Uganda yang dijadikan sebagai Penjabat Manajer Umum sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Dalam perkembangan terkait, kursi dewan juga tampaknya telah dibekukan sementara pemerintah Uganda telah mengambil alih saham milik Libya di perusahaan tersebut, memperluas sanksi PBB dan pesanan pembekuan aset ke sektor perhotelan juga.

Bertentangan dengan desas-desus yang merebak, hotel BELUM ditutup atau operasionalnya terpengaruh, meskipun kreditor niscaya akan sangat cemas untuk melunasi tagihan terutang tepat pada waktunya dan kemungkinan tidak akan memberikan kredit lebih lanjut sampai situasinya benar-benar diklarifikasi.

Manajemen hotel kemudian menolak untuk menjawab pertanyaan telepon, tetapi salah satu staf menyebutkan dengan syarat anonimitas yang ketat bahwa manajer umum yang lega itu terdengar merujuk penelepon ke Kedutaan Besar Libya untuk informasi sebelum mengosongkan tempat.

APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI PASAL INI:

  • Hotel Lake Victoria yang dimiliki dan dioperasikan oleh Laico di Entebbe, yang pernah menjadi pusat industri perhotelan di Entebbe, menurut berita terkini yang baru diterima, juga disita kemarin sore, ketika para manajer yang ditunjuk oleh Libya diberitahu untuk serahkan kepada manajer senior Uganda yang diangkat menjadi Penjabat Manajer Umum sampai pemberitahuan lebih lanjut.
  • Bertentangan dengan desas-desus yang merebak, hotel BELUM ditutup atau operasionalnya terpengaruh, meskipun kreditor niscaya akan sangat cemas untuk melunasi tagihan terutang tepat pada waktunya dan kemungkinan tidak akan memberikan kredit lebih lanjut sampai situasinya benar-benar diklarifikasi.
  • Dalam perkembangan terkait, kursi dewan juga tampaknya telah dibekukan sementara pemerintah Uganda telah mengambil alih saham milik Libya di perusahaan tersebut, memperluas sanksi PBB dan pesanan pembekuan aset ke sektor perhotelan juga.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...