Berlusconi mengesampingkan pengambilalihan asing untuk Alitalia

ROMA - Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi hari Minggu menegaskan kembali penentangannya terhadap investor asing yang mengambil saham mayoritas di maskapai penerbangan nasional Alitalia, kantor berita ANSA melaporkan.

ROMA - Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi hari Minggu menegaskan kembali penentangannya terhadap investor asing yang mengambil saham mayoritas di maskapai penerbangan nasional Alitalia, kantor berita ANSA melaporkan.

Laporan pers mengatakan Air France-KLM dan Lufthansa sedang mempersiapkan tawaran pengambilalihan untuk maskapai bermasalah tersebut. Berlusconi berjanji selama kampanye pemilihannya untuk menjaga Alitalia di tangan Italia, menentang pada April tawaran pengambilalihan dari perusahaan Perancis-Belanda.

"Ada klausul (dalam kontrak) yang melarang pemegang saham menjual saham mayoritas setidaknya selama lima tahun," kata Berlusconi seperti dikutip oleh ANSA, mengacu pada tawaran konsorsium Italia CAI sebesar satu miliar euro (1.45 miliar dolar).

Dua pertiga pemegang saham harus menyetujui setiap penjualan saham mayoritas, Perdana Menteri Italia menambahkan.

"Karena itu saya bisa mengesampingkan investor atau perusahaan asing yang mengambil saham mayoritas di perusahaan (maskapai) nasional kita," katanya.

Alitalia, 49.9 persen milik negara, merugi sekitar tiga juta euro per hari dan memiliki utang sekitar 1.2 miliar euro.

Di bawah rencana penyelamatan, CAI akan mengambil alih aktivitas penumpang Alitalia dan menggabungkannya dengan maskapai penerbangan nomor dua Italia Air One.

Serikat pekerja pada awalnya menentang rencana penyelamatan, tetapi kesembilan yang mewakili staf Alitalia sekarang mendukung tawaran CAI. Para investor Italia kini mulai melakukan penyelidikan dengan calon mitra asing Air France-KLM dan Lufthansa.

Berlusconi menolak mengomentari partner pilihannya untuk Alitalia, dengan mengatakan keputusan tetap pada CAI.

Surat kabar La Repubblica Sabtu menyatakan bahwa maskapai itu "tidak memiliki masa kritis dalam hal keuangan atau kapasitas operasional untuk melawan pesaing globalnya."

Maskapai yang hampir bangkrut itu bertahan dengan pinjaman 300 juta euro yang dibuat pada akhir April dari dana publik setelah pembicaraan pengambilalihan dengan Air France-KLM gagal. Komisi Eropa sedang menyelidiki di mana pinjaman tersebut memenuhi aturan Uni Eropa tentang bantuan negara setelah mengungkapkan keraguan besar.

Air France-KLM siap mengambil saham minoritas antara 10 hingga 20 persen. Perusahaan penerbangan Jerman Lufthansa menginginkan sebanyak 40 persen saham, menurut laporan pers Italia.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...